Notification

×

Iklan

Iklan

Yayasan Budha Tzu Chi dan KADIN Mulai Renovasi dan Bangun Rumah Masyarakat Kurang Mampu

Rabu, 16 April 2025 | 20:25 WIB Last Updated 2025-04-16T13:42:08Z
Menteri PKP Maruarar Sirait (tengah), Sugianto Kusuma, Pui Sudarto  saat Prosesi peluncuran bedah rumah

Jakarta, Internationalmedia.id.- Yayasan Buddha Tzu Chi dan KADIN Indonesia, bekerja sama dengan Pemda DKJ melakukan Program Bebenah Kampung di Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).

Peluncuran yang dikorrdinir Kementrian Perumahan dan Kawasan Pemukiman(PKP) sudah lama disosialisasikan.

Minimnya anggaran tidak membuat Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyerah, akan tetapi langsung bergerak cepat untuk melaksanakan Program 3 Juta Rumah dengan semangat gotong royong.

"Hari ini Yayasan Budha Tzu Chi dan KADIN membangun rumah bagi masyarakat Jakarta. Rumah masyarakat bisa dibangun tidak pakai APBN, tidak pakai APBD tidak, tidak ada BUMN dan BUMD. No APBN, No APBD No BUMN dan No BUMD. 

Mari kita bangun rumah rakyat jangan pakai basa-basi, tapi harus transparan dan cepat, ujar Menteri PKP, Maruarar Sirait.

Dengan semangat gotong royong sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, gerakan pembangunan rumah ini belum pernah ada dan baru pertama kali dalam sejarah pemerintah dengan menggandeng pengusaha dan masyarakat yang mampu untuk membangun rumah tanpa dana APBN, tanpa APBD, tanpa BUMN dan tanpa BUMD.

"Sesuai arahan Presiden kalau bekerja ngga ada Superman tapi Super Team dan saya sudah lapor ke Presiden Prabowo Subianto dan beliau mengatakan kirim salam hormat dan semoga program ini bukan hanya awal tapi bisa jadi gerakan nasional membangun rumah masyarakat bersama," harapnya.

Proyek) segera dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi tahap awal akan merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) 232 unit di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Kalau untuk direnovasi, budget-nya Rp30 juta-Rp 50 juta (per unit rumah)," kata Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi, Sugianto Kusuma atau Aguan dikutip Rabu, 16 April 2025.


Secara keseluruhan, Yayasan Buddha Tzu Chi akan merenovasi 1.500 unit rumah,  Rinciannya, 500 rumah di Jakarta, 500 rumah di Banten, dan 500 rumah di Jawa Barat.

Di Johar Baru, warga sudah mulai dipindahkan ke kontrakan sementara. Warga tidak perlu mengeluarkan uang karena seluruh biaya kontrakan akan ditanggung Yayasan Buddha Tzu Chi.

Selain Menteri PKP Maruarar Sirait, turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma atau Aguan, Pui Sudarto, Suriadi, Ketua Umum KADIN Anindya Novian Bakrie, Walikota Jakarta Pusat Arifin, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Widjaja Kamdani dan perwakilan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia serta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). 

Menteri PKP pun hadir langsung mengecek hasil pembangunan renovasi rumah yang merupakan bagian Program 3 Juta Rumah.
 
"Dulu saya anak buah Aguan sekarang roda berputar, sebagai Menteri saya bisa panggil Pak Aguan. Roda kadang di atas kadang di bawah tapi saya tetap hormat. Saya kan panggil untuk kebaikan masyarakat supaya punya rumah. Dan KADIN datang dua bulan lalu ke kantor ingin MoU tapi saya pengen cepat ngga MoU tapi ada realisasi langsung renov rumah rakyat di Jakarta," katanya.

Yayasan Buddha Tzuchi juga rencananya akan melakukan Pembangunan Rumah di Kelurahan Tanah Tinggi sebanyak 10 Unit akan mulai pembangunan pada tanggal 14 April 2025 dan 18 Unit akan mulai pembangunan pada awal bulan Mei 2025.

"Mari kita doakan Pak Aguan makin banyak rejeki untuk membantu ke rakyat. Semoga orang yang kaya bisa berbagi pada masyarakat yang hidupnya susah dan tinggal di rumah tidak layak," katanya.

Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma mengaku siap membantu pemerintah dalam merenovasi dan membangun rumah masyarakat yang tidak layak huni. Selain itu, dirinya juga percaya penuh pada tim kerja Kementerian PKP dibawah kepemimpinan Maruarar Sirait.

"Saya percaya pada tim nya Menteri PKP. Saya juga siap membangun rumah vertikal dikawasan yang padat jika memang masyarakat menginginkannya sesuai aturan yang ada," katanya. (RBS)

×
Berita Terbaru Update