Jum'at 11 Apr 2025

Notification

×
Jum'at, 11 Apr 2025

Iklan

Iklan

Perluas Pasar Ekspor, Kemenperin Gandeng Australia Cetak SDM Industri Furnitur

Senin, 07 April 2025 | 16:00 WIB Last Updated 2025-04-07T09:00:49Z
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jakarta, Internationalmedia.id.-Kementerian Perindustrian semakin memacu kinerja industri furnitur dalam negeri guna menaikkan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sekaligus untuk memperluas pasar ekspor. Salah satu strateginya adalah memfasilitasi ketersediaan sumber daya manusia (SDM) industry yang terampil dan kompeten.

“SDM terampil di sektor furnitur menjadi salah satu kunci utama untuk mendorong kinerja industry furnitur dalam negeri. Terlebih lagi, Kemenperin memiliki Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal yang aktif mencetak SDM kompeten di sektor tersebut,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis di Jakarta, yang diterima Minggu (6/4).

Kemenperin mencatat, potensi industri furnitur nasional terlihat dari petumbuhan yang positif mencapai 2,07 persen dan menyumbang hingga 51,81 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas pada periode Januari-November 2024. 

Selain itu, nilai ekspor produk furnitur dari Indonesia tercatat sebesar 1,47 miliar dolar AS atau meningkat 0,7 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari perusahaan industri, institusi pendidikan, asosiasi, hingga pemerintah baik dalam maupun luar negeri. Kolaborasi ini untuk menghasilkan SDM yang kompeten sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini.

“Kerja sama dengan mitra merupakan satu hal penting yang dapat mendukung peningkatan kompetensi dan daya saing SDM industri. Kami sedang merintis banyak kerja sama dengan mitra luar negeri untuk mencetak SDM industri yang berdaya saing global,” ungkap Kepala BPSDMI, Masrokhan.

Lebih lanjut Masrokhan juga menyampaikan bahwa pada Senin (24/3) lalu, salah satu unit pendidikan vokasi Kemenperin, yakni Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan CAD+T Australasia Pty/Ltd dan Universitas Pradita terkait peningkatan keterampilan SDM industri furnitur di Polifurneka Kendal.
CAD+T Australasia Pty/Ltd adalah sebuah perusahaan di Sydney, Australia yang bergerak di bidang perangkat lunak dengan spesialisasi desain interior dan bisnis produksi sebagai solusi kebutuhan perusahaan manufaktur furnitur dengan memungkinkan metode kerja yang efisien dan produktif.

Masrokhan menegaskan, kerja sama ini mencakup pengembangan kurikulum akademik yang menerapkan industri 4.0, peningkatan kompetensi dosen melalui pelatihan bersertifikat internasional, hingga fasilitasi lisensi perangkat lunak untuk kebutuhan pembelajaran.

Universitas Pradita sebagai penyelenggara Talent Camp Asia 2024, sebuah program pelatihan intensif bagi mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, alumni, dan professional industri, akan mendukung Polifurneka dalam penyiapan SDM industri Polifurneka untuk mengikuti Talent Camp Asia 2025 mendatang.

“Politeknik ini memiliki potensi besar untuk menghasilkan tenaga kerja professional yang dapatmemenuhi kebutuhan industri furnitur nasional,” ujar  Kepala Program Studi Desain Interior Universitas Pradita, Boyke Janus Anshory.

Sementara itu, General Manager CAD+T Australasia Pty/Ltd William Dedella menyatakan kesediaannya untuk membantu Polifurneka memperkuat penerapan industri 4.0 dalam pembelajaran mahasiswa di kampus. “Kami akan bantu mengintegrasikan perangkat lunak kami dalam kurikulum akademik untuk tiga tahun ke depan dan membuka peluang untuk pelaksanaan kuliah dari tenaga ahli kami di politeknikini,” jelas William.

Direktur Polifurneka Peni Shoffiyati menyatakan, kerja sama strategis ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan SDM industri Polifurneka dalam bidang desain produk dan industri furniture berbasis teknologi industri 4.0. “Kolaborasi ini diharapkan dapat menjembatani dunia pendidikan dan industri furniture dengan memberikan pengalaman belajar berbasis teknologi desain dan manufaktur modern,” tuturnya.(RBS)

×
Berita Terbaru Update