![]() | |
Menteri PKP Maruarar Sirait, Sugianto Kusuma, Ahmad Luthfi saat berbincang |
Dan Rencana Yayasan Buddha Tzu Chi untuk melaksanaan program penyaluran CSR perumahan di daerah, baik di Jawa Tengah dan Jawa Barat, Menteri PKP bersama Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma langsung melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah serta Walikota Bandung dan Bupati Pati, membahas lokasi serta waktu pelaksanaan renovasi rumah warga yang tidak layak huni.
Menteri PKP, Maruarar Sirait menyatakan Gerakan Gotong Royong untuk mewujudkan rumah layak huni untuk rakyat melalui pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni bagi masyarakat akan terus berlanjut di Indonesia. Salah satunya dengan mendorong serta mengajak para pengusaha untuk menyalurkan CSR nya untuk membangun dan merenovasi rumah untuk rakyat.
"Saya percaya sebagaimana arahan Presiden Prabowo bahwa kepercayaan menjadi modal utama untuk membangun kolaborasi dan menyelesaikan berbagai persoalan rakyat khususnya di sektor perumahan. Salah satunya dengan penyaluran CSR para pengusaha untuk membantu masyarakat miliki rumah melalui renovasi rumah yang tidak layak,"
Hari ini saya bersama Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal dan Direktur Jenderal Kementerian PKP menerima kedatangan Bapak Aguan, Bapak Ahmad Lutfi Gubernur Jawa Tengah, Herman Suryatnan Sekretaris Daerah Jawa Barat, M. Farhan Wali Kota Bandung, dan Bapak Sudewo Bupati Kabupaten Pati di Kantor Kementerian PKP di Wisma Mandiri 2, Jakarta.
Pertemuan ini membahas persiapan penyaluran CSR Buddha Tzu Chi untuk renovasi rumah yakni 500 unit di Jawa Barat dan 500 unit di Jawa Tengah katanya.
Sebagai informasi, Yayasan Budha Tzu Chi akan merenovasi sebanyak 2.000 RTLH di sejumlah daerah. Berdasarkan data yang ada, jumlah dan sebarannya antara lain 500 rumah tidak layak huni (RTLH) di Jawa Barat, 500 RTLH di Jawa Tengah, 500 RTLH di Jakarta dan 500 RTLH di Banten.
Selain itu, Yayasan Buddha Tzu Chi juga telah membangun rumah yang akan dibagikan secara gratis untuk masyarakat yang berhak yakni 250 rumah di Kota Tangerang dan 500 rumah di Kalimantan Selatan. Proses pembangunannya sedang berjalan sekarang pembangunan di Kota Tangerang dan diperkirakan selesai bulan Oktober mendatang.
Selain dari Yayasan Budha Tzu Chi, penyaluran CSR Perumahan untuk masyarakat juga berasal dari KADIN dengan merenovasi 500 RTLH yakni 200 RTLH Jakarta dan 300 RTLH lagi seperti di NTT dan wilayah lainnya.
Dukungan penyaluran CSR lain juga berasal dari Prayogo Pangestu sebanyak 500 RTLH di Banten dan 500 RTLH di Jakarta dengan cara merenovasi rumah masyarakat.
Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Sugianto Kusuma menjelaskan ada sejumlah aturan-aturan yang harus dipenuhi oleh penerima bantyan CSR perumahan. Salah satunya adalah rumah yang direnovasi milik penerima bantuan dan bukan milik orang lain.
"Sebaiknya rumah yang direnovasi itu rumah sendiri. Kenapa kok rumah sendiri, tinggal sendiri supaya tidak ada sengketa besok hari, lokasi rumahnya bukan di jalur hijau sesuai aturan yang ada," tandasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi mengaku, pemerintah daerah sangat terbantu dan akan menyelaraskan dengan program perumahan yang ada di daerah.Sejumlah lokasi juga telah kami siapkan salah satunya di Banyumas.
Program renovasi rumah lewat CSR ini sangat membantu sekali bagi masyarakat dan selaras dengan program Pemda terkait dengan penanganan RTLH.
"Jadi di Jawa Tengah itu punya program Satu Kepala Keluarga atau KK Satu Rumah Rakyat dan ini sudah kita hitung berdasarkan PAD kita kalau nanti dibantu sesuai arahan Menteri PKP maka itu sangat membantu sekali untuk masyarakat. Semoga lebih banyak pengusaha-pengusaha besar yang terketuk hatinya seperti Aguan yang membantu renovasi rumah warga di Jawa Tengah," harapnya. (RBS)