![]() | |
Drs Hermanto Pengurus Pokja saat memberikan Takjil kepada Asep salah seorang OB Setwan DPRD Jabar di Press Room |
PT IMMPAR adalah perusahaan pers yang bertindak sebagai agensi bagi para wartawan, yang sehari-harinya melaksanakan tugas jurnalistiknya di Gedung Sate dan Kantor DPRD Jabar.
Wakil Ketua PWI Pokja Gesat-DPRD Jabar, Lyster Marpaung mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai wujud kebersamaan dengan mereka para pekerja Non PNS.
"Sebagai wujud kebersamaan dengan para pekerja itu," katanya.
Pekerja yang dimaksud adalah, keamanan dalam (Kamdal), cleaning service, teknisi, pekerja di bagian jamuan, taman, parkir dan lain sebagainya.
"Aksi bagi-bagi takjil ini adalah kegiatan rutin tahunan. Waktu pembagiannya setiap jelang lebaran. Jadi bukan keLgiatan bersama," ujarnya lagi.
Dijelaskan Bang Lyster --panggilan karib untuk Lyster Marpaung, takjil yang dibagikan, bukan berupa makanan tetapi uang.
"Disebut takjil karena uang yang dibagikan itu nilainya tidak besar. Nggak enak kalau kita sebut nilainya. Semoga cukup untuk membeli takjil," katanya.
"Ya, baru sebatas itu yang kami (PT IMMPAR) bisa kita berikan. Sebagai wujud kebersamaan," beber Bang Lyster.
Soal dari mana uang itu didapat, Bang Lyster menjelaskan, dari sisa hasil usaha. PT IMMPAR itukan perseroan terbatas yang bertindak sebagai agensi para jurnalis PWI Pokja Gedung Sate dan DPRD Jabar.
Karena bentuknya sebagai sisa hasil usaha, wartawan yang menggunakan jasa PT IMMPAR itu juga mendapatkan sisa hasil usaha.
"Mirip-mirip takjil atau THR juga lah," pungkasnya.
Asep, Office Boy atau Cleaning Service yang tugas di Gedung DPRD Jabar membenarkan dirinya telah mendapatkan uang dari wartawan di Pers Room DPRD Jabar.
"Iya, betul. Saya dan teman beberapa hari lalu mendapatkan uang dari wartawan di pers room. Katanya untuk beli takjil," terangnya.
Disoal apakah aksi berbagi, yang dilakukan wartawan Pokja Gedung Sate dan DPRD Jabar adalah aksi pertamanya. Asep menggatakan tidak, aksi tahunan.
"Setiap tahun dapat kok, bukan yang pertama,"(*)