Notification

×

Iklan

Iklan

DAAI TV Gelar Dialog Lintas Iman Bertajuk “Merayakan Keberagaman, Memperkuat Toleransi”

Kamis, 20 Maret 2025 | 15:11 WIB Last Updated 2025-03-20T08:11:19Z
(dari kiri ke kanan) Bhante Dhirapunno (Rohaniawan Buddha), Pst. Aloysius Wahyu Endro Suseno (Rohaniawan Katolik), Abu Marlo (Motivator Islam), serta Hong Tjhin (Relawan Tzu Chi) sebagai pengisi talkshow.

Jakarta, Internationalmedia.id.-Menyambut bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, DAAI TV yang berada dibawah naungan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, menggelar dialog lintas iman dengan tema “Merayakan Keberagaman Memperkuat Toleransi.” 

Acara ini diselenggarakan di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada tanggal 15 Maret 2025 lalu, dihadiri oleh kurang lebih 700 orang peserta dari sekolah, universitas, institusi dan umum. 
 
Narasumber, Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Romo Aloysius Wahyu E. Suseno, pemuka agama Katolik, Bhante Dhirapunno, pemuka agama Buddha, Abu Marlo, Motivator Islam, serta Hong Tjhin, Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi.

Dalam sambutannya Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar menekankan bahwa Indonesia ibarat lukisan yang indah. “Beragam warna menyatu dengan harmonis, ibarat keberagaman yang ada di Indonesia. Tidak boleh ada kebencian yang hadir di Indonesia, karena semua agama dilandaskan pada cinta,” kata Nasarudin Umar.

Lebih lanjut Prof. Nasaruddin juga mengemukakan bahwa pemerintah akan memasukkan kurikulum pengajaran yang berlandaskan cinta kasih untuk sekolah dan pendidikan agama yang bernaung di bawah Kementerian Agama. 

Sebagai penutup sambutannya, Menteri Agama  mengucapkan terima kasih atas inisiasi acara ini, karena dengan adanya dialog seperti ini, semakin terbuka ruang diskusi antar iman di Indonesia.  “Perbedaan itu harus dirayakan, karena perbedaan itu rahmat Tuhan. Kita harus mensyukuri dan sama-sama menjaga Indonesia”, pungkasnya.

Menteri Agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA , saat memberikan opening Speech

Selanjutnya dialog yang dipandu oleh moderator Arto Biantoro, juga mengedepankan pengalaman setiap narasumber dalam membangun toleransi sekaligus membangkitkan kepedulian masyarakat untuk toleran.

Abu Marlo, mengamini pernyataan Menteri Agama, bahwa semua agama berlandaskan pada cinta, namun terkadang kefanatikan membuat manusia lupa akan nilai keimanan itu sendiri.

“Ketika kita menyatu dengan welas asihnya Tuhan, maka kemanusiaan itu akan hadir.” kata dia. Sejalan dengan itu Romo Aloysius juga mengungkapkan bahwa apa yang apa yang disatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia. 

Perwakilan agama Buddha, Bhante Dhirapunno, menceritakan pengalamannya saat melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan campervan, bahwa masyarakat Indonesia merindukan keharmonisan. 

“Sebagai manusia tdk cukup hanya berkembang biak tapi kita juga harus berkembang baik.  Ketika kita mau keharmonisan, kita mau kerukunan, kita mau org baik sama, maka kita juga harus mau membantu orang lain”, ujar Bhante Dhirapunno. 

Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Hong Tjhin, menguraikan kiprah Yayasan Buddha Tzu Chi yang dikenal sebagai Yayasan amal yang banyak membantu kehidupan masyarakat kurang mampu ataupun yang tertimpa bencana. Kiprah Tzu Chi di Indonesia saat ini memasuki tahun ke 31. Tzu Chi mulai banyak berkiprah di Indonesia saat Indonesia dilanda kerusuhan di tahun 1998. 

Master Cheng Yen pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi berpesan bahwa kebencian harus dilawan dengan cinta kasih. Dan para relawan tzu Chi yang tinggal dan mencari nafkah di Indonesia harus turut berkontribusi positif untuk Indonesia karena dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Menurut Hong Tjhin, apa yang dilakukan Tzu Chi Indonesia adalah aksi nyata dari nilai-nilai kemanusiaan universal, yang ada di semua agama. 

Audiens yang terdiri dari berbagai lini masyarakat, seperti para santri, siswa sekolah, undangan, serta masyarakat umum memadati International Hall (Guo Yi Ting) lt. 3 Aula Jing Si
“Para relawan dan donatur Tzu Chi di Indonesia berasal dari lintas agama, dengan menjunjung tinggi nilai cinta kasih Tzu Chi menjalankan misi sosialnya di Indonesia tanpa pandang latar belakang agama ataupun etnis”, tutup Hong Tjhin.  

Pesan Toleransi di Media 

Sejalan dengan pesan cinta kasih yang digaungkan,  DAAI TV sebagai penyelenggara acara sejak awal berdiri sudah fokus pada pesan-pesan toleransi dan keberagaman. 

Edy Wiranto selaku BoD DAAI TV, menjelaskan bahwa acara yang dialog lintas Iman ini sejalan dengan misi DAAI TV untuk terus menyebarkan cinta kasih di masyarakat. “DAAI TV selalu menggemakan pesan toleransi dan persatuan untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis. ini adalah salah satu kontribusi DAAI TV untuk Indonesia”, papar Edy Wiranto.

Penampilan Isyarat Tangan dengan lagu Satu Keluarga juga turut ditampilkan oleh para Santri dari pesantren Nurul Iman bersama dengan relawan komite Tzu Chi. Lagu ini sekaligus merangkum pesan dialog, bahwa semua orang adalah keluarga dalam kemanusiaan.

Selain itu, juga menghadirkan tarian nusantara Ratu Jaroe dari Aceh dan Senapelan dari Riau oleh Belantara Budaya, serta penampilan tari Tzu Chi School dan juga suara indah Raissa Anggiani dan Debora Patricia. Seusai acara dialog, acara ditutup dengan buka bersama lintas iman, dengan menikmati masakan vegetarian. 

Keseluruhan acara Dialog Lintas Iman ini akan ditayangkan tepat di Hari Raya Idul Fitri, pukul 19.00 WIB di DAAI TV dan juga bisa disaksikan secara streaming di DAAI+, yang bisa didownload secara gratis di Playstore ataupun App Store.       

Santunan untuk Anak Yatim

Sebelumnya, DAAI TV juga menyelenggarakan acara buka bersama lintas agama di Panti Sosial Anak Putra Utama 1 dan 3. Panti ini merupakan Panti Sosial Terbesar di Jakarta Timur, yang lokasinya berdekatan dengan 4 tempat ibadah umat Muslim, Katolik, Kristen dan Buddha, yaitu  Masjid Jami Baiturrahman, Gereja St Anna, GKI Buaran dan Vihara Silaparamita. 

Untuk mempererat rasa kebersamaan, DAAI TV mengajak keempat rumah ibadah ini untuk berbagi dan menyambut berkah ramadan bersama. 

Brand Manager DAAI TV, Dwi Hartadi Kertiyasa mengemukakan bahwa bulan Ramadan adalah momen yang tepat untuk menggelar kegiatan silaturahmi dan berbagi yang melibatkan berbagai masyarakat. Selain dihadiri tokoh masyarakat lintas agama setempat, kegiatan ini juga menggandeng relawan Tzu Chi dan corporate sponsor DAAI TV.

Melalui kegiatan ini dibagikan 315 tas sekolah dan alat tulis serta paket berbuka puasa sebanyak 500 paket yang merupakan donasi dari berbagai pihak. (RBS)

×
Berita Terbaru Update