Notification

×

Iklan

Iklan

Komisi IV DPRD Jabar Bilang, Sah Saja Farhan Minta Bandahara Husein Diaktfikan Kembali

Minggu, 19 Januari 2025 | 14:33 WIB Last Updated 2025-03-12T02:42:33Z
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy  Rohanady 

Bandung.Internationalmedia.id.- Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy  Rohanady menyatakan, sah saja bila Calon Walikota Bandung terpilih, Muhammad Farhan. meminta agar Bandara Husein Sastranegara Bandung diaktifkan kembali dari absen beberapa tahun terakhir ini.

Saya kira permintaan itu sah dan wajar saja diajukan oleh seorang Wali Kota Bandung terpilih. Farhan pasti mengejar juga aksesibilitas untuk para wisatawan yang akan ke maupun dari Bandung. 

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin juga mengamini dan mempertimbangkannya karena Bandara Kertajati kurang mampu menghadirkan para penumpang sebagaimana yang diharakan selama ini.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin melakukan pertemuan dengan Wali Kota Bandung Terpilih Muhammad Farhan untuk membahas reaktivasi Bandara Husein Sastranegara. 

Keduanya pun sepakat akan berkonsultasi ke pemerintah pusat agar reaktivasi tersebut tidak mengganggu operasional Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati sebagai bandara yang melayani perjalanan haji dan umrah.

Sejak tahun 2023, operasional Bandahara Husein Sastranegara Bandung dipindahkan ke Bandara Kertajati Majalengka sehingga Bandara Husein SDastranegara Bandung, sepi.


Dalam menanggapi pertanyaan Internationalmedia.id.- melalui telepon selulernya, Sabtu(18/1) siang pekan lalu Bandung, Daddy menyatakan, ada beberapa hal yang, menurut hematnya, tidak optimal dilakulan PT BIJB untuk menarik penumpang agar terbang ke/dari Kertajati. 

Bukankah jamaah umrah tidak berhenti sepanjang tahun?. Apa yang sudah dilakukan untuk itu? Seberapa kuat pendekatan yang sudah dilakukan kepada para penyelenggara haji dan umrah?.

Langkah apa saja yang dilakukan untuk memfasilitasi para calon penumpang dari dan ke Bandara Kertajati?.
 
Ada lagi hal yang sangat mendasar adalah goodwill Pusat agar "Jabar terbang dari/ke Jabar"?. Ini perlu ketegasan dari Pemerintah, katanya. 

Sejak dibukanya Bandara Kertajati Majalengka, para pengguna Bandara lebih cenderung lewat Bandara Halim Perdana Kusumah atau Soekarno Hatta.

Kalau ada investasi (bahkan milik swasta) yang nilainya jauh lebih kecil dari investasi dari APBD Provinsi Jabar dibela mati-matian, kenapa ini investasi APBD dan APBN yang jumlahnya fantastis justru akan ditelantarkan? Aneh kan?. 

Semestinya ini diselamatkan oleh banyak pihak dengan political will dan goodwill untuk sebuah jendela besar Jabar.

Bukankah jika BIJB Kertajati berfungsi optimal, bandara tersebut bisa menjadi salah satu pengungkit roda perekonomian Jabar?,tanya Daddy.(Ter)

×
Berita Terbaru Update