Drs.H. Daddy Rohanady |
Bandung.Internationalmedia.id.- Untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Probowo Subianto , DPRD Provinsi Jawa Barat telah menyetujui anggaran sebesar Rp 1 Triliun dalam APBD Jabar murni 2025.
Anggota Badan Anggaran DPRD Jabar Drs.H. Daddy Rohanady dari Fraksi Gerindra membenarkan bahwa dalam APBD Jabar 2025, ada mata anggaran yang diperuntukan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang besarnya sebesar Rp.1 Triliun.
“Ya, dalam APBD Jabar murni 2025, kita sudah tetapkan anggaran sebesar Rp.1 triliun untuk mendukung program MBG yang dicanangkan oleh bapak Presiden Probowo”, kata Daddy Rohanady saat dihubungi melalui telp selulernya, Jum’at (17/01/2025).
Dikatakan, anggaran sebesar Rp 1 trilun untuk program MBG tersebut sebelum disimpan direkening Dinas Pendidikan Jabar, di simpan di mata anggaran kedaruratan. Namun, setelah dikonsultasikan ke Kemendagri dan berdasarkan hasil evaluasi Kemendagri terhadap APBD Jabar 2025 maka dialihkan ke Rekening Disdik Jabar.
Kenapa disimpan di rekening Disdik Jabar ?. Ya, karena sesuai dengan kewenangan, hal ini berdasarkan Undang-undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang mengatur kewenangan mengelola pendidikan menengah (SMA/SMK) dan pendidikan khusus dari pemerintah kabupaten/kota (pemkab/kota) ke (pemerintahan provinsi (pemprov).
Jadi, anggaran yang diplot sebesar Rp 1 triliun dalam APBD Jabar 2025, diperuntukan untuk mendukung program MBG bagi peserta didik SMA/SMK dan Pendidikan Khusus (SLB), ujar Daddy Rohanady dari Dapil Jabar XII (Kab/kota Cirebon-dan Indrmayu) ini.
Lantas apa mungkin program MBG dapat meningkatkan perekonomian local disamping membentuk generasi bangsa yang sehat, kuat dan berkualitas ?...
Sangat mungkin sekali, hal ini sebagaimana yang disampaikan Presiden Probowo, bahwa program MBG akan meningkatkan ekonomi lokal. Karena, semua kebutuhan bahan baku untuk MBG harus diupayakan dari lingkungan sekitar. Dengan melibatkan BUMDes. Jadi, ekonomi bergerak di situ saja, ujarnya.
Agar tidak terjadi monopoli oleh satu korporasi dalam penyediaan bahan baku, dan pemenuhi gizi terpenuhi sebagaimana yang diatur oleh Badan Gizi Nasional serta dan pemerataan ekonomi di Jabar , apa yang harus dilakukan ?...
"Ya, tentu perlu dalam supali bahan baku dengan melibatkan hasil produksi masyarakat daerah sekitar, misalnya Karawang, Indramayu, Cirebon, dan Cianjur yang merupakan sentra produksi beras. Hal ini akan terjadi penyebaran pemerataan pertumbuhan ekonomi di Jabar," ujarr Daddy.
Untuk kebutuhan bahan baku seperti sayur-sayuran, Ikan,Daging , hampir seluruh kabupaten/kota di Jabar memilikinya. Jadi Jabar tidak akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan dalam program MBG, ujarnya.
Sebelum mengakhiri, Daddy juga mengatakan, bahwa Program MBG merupakan program Nasional, sehingga anggaran yang disiapkan dalam APBD Jabar sebesar Rp 1 triliun tersebut sebagai dana pendampingan atau membackup program nasional yang sudah dianggarkan dalam APBN sebesar Rp.71 triliun.
“ Kita berharap, program MBG di Jabar berjalan lancar, tidak ada penyalahgunaan atau penyimpangan, ekonomi masyarakat daerah sekitar meningkat, kebutuhan akan makanan bergizi anak-anak terpenuhi”, tandasnya. (Ter).