Notification

×

Iklan

Iklan

Yayasan Kawan Lama Terus Upayakan Pelestarian Budaya dan Peningkatan Pariwisata Lewat "Merajut Asa Sumba"

Selasa, 31 Desember 2024 | 10:57 WIB Last Updated 2024-12-31T03:57:33Z
Prosesi Launchim program

NTT.Internationalmedia.id.-Sejak didirikan pada tahun 2010 oleh Kawan Lama Group,Yayasan Kawan Lama telah berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi Masyarakat Indonesia melalui berbagai program berkelanjutan yang berfokus pada lima pilar utama: kesehatan, sosial, pendidikan, lingkungan, serta seni dan budaya. 

Dengan semangat untuk memberdayakan komunitas lokal, melestarikan lingkungan, dan menjaga warisan budaya bangsa, yayasan ini menghadirkan berbagai inisiatif yang relevan dan berdampak nyata.

Sebagai bagian dari dedikasinya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pelestarian budaya, Yayasan Kawan Lama meluncurkan program Merajut Asa Sumba, yang diresmikan pada Desember 2024 di Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba di Tambolaka, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu.

Merajut Asa Sumba

Tasya Widya Krisnadi, Ketua Pengurus Yayasan Kawan Lama menyatakan “Sumba dipilih sebagai lokasi program Merajut Asa karena memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, mulaidari seni tradisional, tarian, hingga kain tenun yang merupakan bagian integral dari warisan budaya nasional.  

Melalui program ini, kami berharap dapat membantu masyarakat Sumbadalam mengembangkan dan melestarikan budaya mereka, serta memberdayakan mereka untuk mengoptimalkan potensi daerah. 

Kami percaya bahwa melalui Merajut Asa Sumba, Yayasan Kawan Lama dapat memberikan kontribusi yang nyata dan berdampak positif bagimasyarakat dan budaya Sumba.” ujar Tasya seperti keterangan tertulis yang diterima Senin(30/12)

Program yang akan berjalan selama tiga tahun ke depan ini dirancang sebagai Langkah strategis dalam menjaga kebudayaan lokal dan mendorong peningkatan ekonomi Masyarakat Sumba. 

Tidak hanya berfokus pada renovasi museum kain dan artefak, Merajut Asa Sumba juga mempersiapkan Rumah Budaya untuk menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat memperkenalkan kekayaan budaya Sumba kepada masyarakat luas.

Dalam perjalanannya, program ini akan dimulai dengan memperkuat empat pilar utama ditahun pertama, yaitu seni budaya, sosial, pendidikan, dan kesehatan. 

Di bidang seni budaya, peremajaan museum kain dan artefak menjadi prioritas untuk menjaga kelestarian warisan budaya Sumba. Proses ini mencakup pemeliharaan dan penyajian ulang koleksi kain tenun dan artefak bersejarah agar dapat dinikmati dengan lebih baik oleh pengunjung. 

Dengan tampilan yang lebih terstruktur dan informatif, museum ini diharapkan dapat menjadi pusat edukasi dan apresiasi budaya, sekaligus meningkatkan daya tarik wisata di Sumba.

Tasya (2kiri) saat peninjauan pelestarian budaya sumba

Selanjutnya, di bidang sosial dan pendidikan, pengelola Rumah Budaya akan dibekali dengan pelatihan bahasa Indonesia dan Inggris sekaligus pemahaman budaya yang lebih mendalam. Upaya ini bertujuan untuk memperhalus keterampilan komunikasi mereka, sehingga dapat menjalin interaksi yang lebih baik dengan wisatawan dan memperkenalkan budaya Sumba secara lebih luas dan bermakna.

Lebih jauh lagi, di sektor kesehatan, program ini akan menjalankan inisiatif pemberian obat cacing kepada masyarakat setempat. Langkah ini diambil untuk mendukung kesehatan dasar dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dengan harapan dapat mendorong kesejahteraan jangka panjang.

Setelah fondasi empat pilar tersebut diperkuat di tahun pertama, program Merajut Asa Sumba akan melanjutkan upayanya dengan berbagai inisiatif berkelanjutan untuk mendukung pemberdayaan komunitas lokal. 

Fokus akan diberikan pada pengembangan keterampilan para penenun melalui pelatihan intensif, peningkatan kualitas produk, serta penguatan manajemen usaha yang diharapkan akan meningkatkan daya saing dan nilai jual hasil tenun Sumba.

“Program Merajut Asa Sumba adalah sebuah pengingat akan pentingnya kita menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian. Mari kita jadikan program ini sebagai inspirasi untuk terus berbuat baik, melayani masyarakat dan menciptakan perubahan yang positif.” Kata Ir. Yohanes Oktovianus, MM., selaku PJ Bupati saat peresmian program. (RBS)

×
Berita Terbaru Update