Jakarta, Internationalmedia.id.- Emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) menggelar acara paparan publik tahunan 2024 (Public Expose) di Club House Jakarta Garden City, Jakarta, dengan materi public expose berisi laporan terkait kinerja keuangan dan pemasaran Perseroan hingga September 2024.
Juga, termasuk kendala-kendala yang bakal dihadapi termasuk upaya strategis untuk meningkatkan kinerja Perusahaan.
Hadir dalam Public Expose jajaran Direksi, Komisaris dan Manajemen PT Modernland Realty Tbk. William Honoris, Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk., Dharma Mitra, Direktur PT Modernland Realty Tbk., Herman, Direktur PT Modernland Realty Tbk. , Fetrizal Bobby Heryunda, Direktur PT Modernland Realty Tbk. , Pascall Wilson, Direktur PT Modernland Realty Tbk, beserta jajaran Komisaris PT Modernland Realty Tbk.
“Sebagai Perusahaan terbuka yang seluruh sahamnya dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, acara Pemaparan Publik ini wajib dilaksanakan setiap tahun dalam rangka memenuhi Peraturan Pencatatan Efek No.1E yang dituangkan dalam Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta dan sekarang berganti menjadi PT Bursa Efek Indonesia,” ujar Direktur Utama PT Modernland Realty, Tbk. William Honoris saat membuka acara Public Expose, Kamis (12/12).
William Honoris mengatakan, tujuan dari pelaksanaan pemaparan publik adalah untuk memberikan gambaran kinerja Perseroan hingga bulan September 2024, serta tantangan yang dihadapi oleh Perseroan terkait dengan kondisi makro ekonomi yang mempengaruhi perekonomian nasional di sektor properti.
“Pada tanggal 26 November 2024, Perseroan telah menyampaikan informasi ke PT Bursa Efek Indonesia melalui SPE IDX Net tentang rencana Pemaparan Publik ini.,” jelas William Honoris.
Dharma Mitra, Direktur PT Modernland Realty Tbk. menuturkan, sepanjang Sembilan bulan pertama tahun 2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga baik di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 tumbuh sebesar 4,95% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tercatat 5,05% (yoy). Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5% (yoy) didukung oleh permintaan domestik.
Karenanya, menurut Dharma Mitra, dengan semakin jelasnya arah kebijakan pemerintah, Perseroan optimis bahwa pasar properti akan terus menunjukkan perkembangan positif.
Dharma Mitra menambahkan, pada tahun ini Perseroan juga mengembangkan kawasan Jakarta Garden City di atas lahan seluas 3.500 meter persegi melalui pembangunan Club House Vastu @Garden City yang terletak di Cluster Vastu @Garden City sekaligus menjadi club house kedua yang dibangun di township Jakarta Garden City.
PT Modernland Realty Tbk. melalui anak usahanya PT Mitra Sindo Sukses turut menghadirkan rumah sakit Mayapada Hospital Jakarta Timur. Proyek kolaborasi Perseroan dengan Mayapada Healthcare atau PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. ini dikembangkan di atas lahan seluas 1,5 hektar di area Boulevard Utama, Jakarta Garden City.
Menyusul pengembangan rumah sakit Mayapada Hospital Jakarta Timur, Perseroan juga memperkenalkan tipe terbaru dari Cluster Mahakam The Signature bertajuk Sapphire dan Topaz. Hunian eksklusif yang terdiri dari 48 unit rumah ini dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektar. Cluster ini mengusung konsep desain kontemporer yang menyatu dengan alam.
Kinerja Keuangan
Direktur PT Modernland Realty Tbk., Herman dalam pemaparannya mengenai kinerja keuangan Perseroan menyampaikan, sampai dengan kuartal III-2024, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp712,25 miliar, mengalami penurunan 9,01% atau sebesar Rp70,51 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 782,76 miliar.
Sementara, laba usaha yang dihasilkan sebesar Rp78,32 miliar, dimana mengalami penurunan Rp78,93 miliar atau 50,19% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp157,25 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan adanya penurunan pendapatan di segmen industrial.
“Sampai dengan 30 September 2024, Perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp165,98 miliar, dimana mengalami peningkatan Rp102,65 miliar atau 162,08% bila dibandingkan dengan rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp63,33 miliar, papar Herman.
Kinerja Pemasaran dan Prospek 2025
Sempai dengan kuartal III-2024, Perseroan berhasil membukukan marketing sales sebesar Rp855 miliar. Pencapaian ini merupakan 40% dari target penjualan non-bulk sales. Demikian pemaparan yang disampaikan Direktur Perseroan, Fetrizal Bobby Heryunda.
Fetrizal Bobby Heryunda mengatakan, segmen residensial berhasil membukukan Rp648 miliar atau meningkat 18% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, namun mengalami penurunan 21% jika dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.
Kontribusi penjualan didominasi oleh Jakarta Garden City, diikuti oleh dua proyek unggulan lainnya yaitu Modernland Cilejit dan Kota Modern. Penopang marketing sales lainnya berasal dari segmen industrial yang membukukan Rp79 miliar atau tumbuh sebesar 2% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Menyusul industrial, segmen perhotelan, golf and country club serta segmentasi lainnya turut memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp128 miliar atau meningkat 17% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Fetrizal Bobby Heryunda menyampaikan, Perseroan memandang positif prospek dari penjualan properti residensial khususnya rumah tapak dan area komersial akan tetap menjadi tulang punggung dari industri properti dalam negeri.
“Kami akan menghadirkan desain dan konsep baru yang lebih segar dan sesuai dengan perkembangan minat pasar dengan tetap memperhatikan daya beli konsumen agar produk Perseroan dapat diterima dengan baik di pasar yang dinamis dan terus mengedepankan kualitas dan keunggulan dalam setiap proyek, sehingga setiap produk yang Perseroan tawarkan dapat memberikan nilai lebih bagi para konsumen dan investor,” ungkap Fetrizal Bobby Heryunda.
ModernCikande Menjadi Pilihan Utama Investor
Sementara itu, Direktur Perseroan, Pascall Wilson mengatakan, jika ModernCikande Industrial Estate akan tetap menjadi pilihan utama bagi investor dan pelaku bisnis untuk mengembangkan serta melakukan ekspansi usahanya di koridor barat Greater Jakarta.
Ini disebabkan, karena lokasi yang strategis, infrastruktur yang memadai, ketersediaan tenaga kerja terampil, beragam fasilitas pendukung, perhatian terhadap aspek lingkungan, serta konsep pengembangan berkelanjutan.
Sebagai informasi, kawasan industri ModernCikande di Serang, Banten, telah terintegrasi secara menyeluruh dengan infrastruktur berkualitas serta berbagai fasilitas pendukung. Dari total lahan seluas 3.175 hektar, sekitar 40 persen telah dikembangkan, dengan sisa landbank mencapai sekitar 1.900 hektar.
Saat ini, ModernCikande dihuni oleh lebih dari 350 perusahaan, baik lokal maupun multinasional, dengan berbagai jenis usaha. Perusahaan yang mendominasi kawasan ini meliputi sektor makanan dan minuman, diikuti oleh sektor kimia, baja, produk logam & smelter, serta bahan bangunan & rumah tangga. Kawasan ini juga menyediakan kavling industri untuk produk makanan dan minuman, obat-obatan, serta kosmetika.
Prospek dan permintaan akan lahan industri, khususnya untuk data center, otomotif, dan logistik terus meningkat, terutama di area koridor timur Greater Jakarta.
Hal ini memberikan katalis positif bagi Perseroan, mengingat lahan yang dimiliki Perseroan masih cukup luas, sementara ketersediaan lahan industri di area koridor timur Greater Jakarta semakin terbatas.
“Perseroan juga menjajaki peluang dengan berbagai investor, baik di sektor otomotif, logistik, maupun pengembangan lahan industrial khususnya di wilayah timur Jakarta, dimana Perseroan memiliki lahan potensial di kawasan tersebut yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang,” sebut Pascall Wilson.
Menurutnya, saat ini Perseroan memiliki lahan dengan zonasi industri dan residensial di wilayah Bekasi, yang merupakan lokasi strategis dengan akses langsung ke tol JORR 2 yang sudah terkoneksi dan beroperasi. Bekasi akan menjadi salah satu fokus pengembangan Perseroan di tahun-tahun mendatang, seiring dengan peningkatan infrastruktur dan konektivitas.
“Peran aktif Pemerintah dalam mendukung pengembangan wilayah ini menjadi salah satu kunci untuk menarik minat investor potensial, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berinvestasi dan melakukan ekspansi bisnis di koridor timur Greater Jakarta,” tutup Pascall Wilson.(RBS)