Dr.(H.C) Irwan Hidayat (4kanan) usai seminar memperlihatkan kerjasama |
Jakarta, Internationalmedia.id.- Minat masyarakat terhadap jamu atau obat herbal semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti kesadaran akan pentingnya kesehatan alami, efek samping obat-obatan kimia, dan dukungan pemerintah.
Pandemi COVID-19 juga turut mempercepat tren ini karena masyarakat mencari cara untuk meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, kemajuan teknologi dan penelitian telah membuktikan khasiat dan keamanan sejumlah jenis jamu/obat herbal, sehingga semakin banyak orang yang percaya pada manfaatnya.
Ketersediaan produk jamu yang beragam dan mudah diakses, serta kampanye promosi melalui media sosial, juga turut berkontribusi pada peningkatan minat tersebut.
Jamu sendiri memiliki potensi besar dalam pencegahandan pengobatan berbagai penyakit, didukung oleh penelitian ilmiah. Sebagai warisan budaya yang kaya akan khasiat, jamu memiliki potensi untuk menjadi alternatif pengobatan yang aman dan efektif, didukungoleh penelitian ilmiah.
Kandungan fitokimia dalam jamu memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan, mulai dari meningkatkansistem imun, meredakan peradangan, sehinggamembantu mengatasi berbagai penyakit kronis.
Selain itu, jamu juga dapat digunakan sebagai pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan secara umum. Dengan dukungan penelitian ilmiah yang semakin berkembang, potensi jamu untuk dikembangkan menjadi produk kesehatan modern semakin terbuka lebar.
Hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian nasional melalui pengembangan industri jamu yang berkelanjutan.
Di Kios Sehat usai pembukaan |
Untuk itu agar para dokter lebih mengenal akan khasiat, keamananan dan cara penggunaan jamu/obat herbal yang tepat, mencermati perkembangan dan inovasi yang terus tumbuh Sido Muncul melalui produk Sido Muncul Natural bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan Fakultas Kedokteran Universitas UKRIDA mengadakan seminar sehari dengan tema“Transformasi Obat Bahan Alam Dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern”, di RS UKRIDA, Jakarta, Sabtu (30/11) lalu.
Seminar yang dihadiri seratus peserta dari kalangan kedokteran Menghadirkan lima narasumber, pada sesi pertama dibawakan oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C) Irwan Hidayat, Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR FINASIM, dan dr. Peristiwan R. Widi Astana, M.Biomed. Dilanjutkanpada sesi kedua dengan narasumber Dita Novianti, S.Si, Apt, MKM, M. Kashuri, S.Si, Apt, Farm, dan Prof. dr. Kris Herawan Timorius.
Hadir pada kesempatan ini Ketua IDI cabang Jakarta Barat dr. Cecilia Padang, PhD, FACR, Direktur RS UKRIDA Dr. dr. Fushen, M.H., FISQua, Ketua PB IDI Dr. dr. M. Adib Khumaidi, Sp. OT.
Pada kesempatan yang sama, Sido Muncul juga meresmikan Kios Sehat Sido Muncul di RS UKRIDA Jakarta. Kehadiran Kios Sehat Sido Muncul merupakan wujud inovasi yang bertujuan untuk memperkenalkan obat herbal kepada masyarakat. (Seperti yang disampaikan rilis tertulis yang diterima Selasa(3/12).
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa peluncuran Kios Sehat Sido Muncul di RS UKRIDA Jakarta merupakan bentuk kerjasama ke-tujuh antara pihaknya dengan Rumah Sakit untuk program Kios Sehat Natural Sido Muncul.
“RS UKRIDA adalah RS ke-tujuh (untuk peluncuran kios Sido Muncul). Kerjasama yang pertama dengan RS Panti Wilasa Semarang, RSUD Bung Karno Solo, RS Banyumanik Semarang, RSUD Bali Mandara, RS Ari CantiUbud Gianyar Bali, RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Lewat kerjasama dengan dengan Rumah sakit, SidoMuncul ingin memperkenalkan obat herbal agar bisa mendukung kesehatan masyarakat”, ujar Irwan Hidayat.
Irwan menambahkan Kios Sehat Sido Muncul sebagai wujud terobosan untuk mendukung pasien mendapatkan kesembuhan. "Ini sebagai terobosan untuk masuk ke rumah sakit secara formal. Kami masuk supaya pasien bisa menentukan alternatif pengobatannya sendiri," jelasnya.
Irwan pun menjelaskan bahwa Produk-produk yang hadir di kios tersebut sudah melewati pengujian dan berbagai tahapan penelitian, serta kualitas produksinya terus dijaga sesuai dengan standar yang berlaku sehingga bisa masuk ke rumah sakit”,tambah Irwan. Seraya berharap Obat Herbal bisa menjadi pendamping atau pendukung layanan Kesehatan formal. (RBS)