Hadirin saat menyanyikan Indonesia Raya |
Jakarta, Internationalmedia.id.-Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 11th ASEAN + China Chinese Clans Friendship Conference” dan “The 3rd International Youth Forum”.
Event ini diharapkan menjadi kontribusi PSMTI dalam memperkuat hubungan Kerjasama Bidang Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pariwisata bagi negara negara di ASEAN, terutama bagi generasi muda.
Dalam acara pembukaan, Sekitar 500 orang perwakilan organisasi marga Tionghoa dari negara peserta yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, serta perwakilan dari Tiongkok hadir menyaksikan acara yang berlangsung meriah di Westin Hotel, Jakarta, Senin (9/12).
Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta, memberikan Plakat penghargaan kepada Konselor dari Kedutaan Besar China untuk Indonesia Wang Siping |
Gelaran ini menjadi sangat penting karena mempersatukan visi menghadapi era globalisasi sekaligus mempererat hubungan persaudaraan antar komunitas marga Tionghoa di kawasan Asia Tenggara dan Tiongkok termasuk menjaga keberlanjutan hubungan persahabatan yang telah terjalin melalui konferensi ACCA setiap tahunnya
Pembukaan dilakukan oleh Ketua Umum PSMTI, Wilianto Tanta dan Konselor dari Kedutaan Besar China(Atase Kebudayaan) untuk Indonesia Wang Siping didampingi oleh Sekjen ACCA Thailand, Mr. Huang Han Liang serta sejumlah pimpinan asosiasi suku Tionghoa dari berbagai negara di Asia Tenggara dan perwakilan dari Tiongkok.
Bertemakan “Empowering the World,” Konfrensi ini bertujuan untuk menggali potensi dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat sekaligus berkolaborasi dalam membangkitkan ekonomi antar negara terutama memperkokoh persatuan, baik antar negara di Asia Tenggara maupun berbagai daerah di Tiongkok, dalam menghadapi tantangan global dan perkembangan dunia yang semakin pesat.
Ketua Dewan Penyantun Abraham Rudy Hartono, memberikan plakat kepada Sekjen ACCA Thailand, Mr. Huang Han Liang |
Ketua Panitia Pelaksana Martinus Johnnie Sugiarto, selaku Ketua Harian 1 PSMTI menyampaikan bahwa konfrensi akan berlangsung 8-12 Desember 2024 dengan sejumlah agenda acara. Salah satu diantaranya adalah menanam pohon di anjungan Taman Budaya Tionghoa di Kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Business Mathching serta Deklarasi Pemuda Tionghoa Asia Tenggara.
“Konferensi ini diharapkan dapat memperkuat hubungan antar negara dan komunitas Tionghoa di kawasan Asia Tenggara, serta mendorong kemajuan bersama dalam berbagai sektor Serta menggali potensi yang dapat membangkitkan perkembangan ekonomi dan budaya di kawasan ASEAN,” tutur Johnnie.
Ketua Umum PSMTI Wilianto Tanta menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh delegasi yang telah berpartisipasi dalam acara ini. Ia juga menyampaikan kebanggaannya atas Indonesia yang kembali dipercaya menjadi tuan rumah untuk ketiga kalinya setelah sebelumnya melaksanakan konferensi ini sebanyak sepuluh kali. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi, kerja sama, dan saling mendukung antar negara, terutama dalam bidang bisnis, pendidikan, budaya, dan sosial.
Dewan Penyantun PSMTI Abraham Rudy dalam sambutannya berharap acara ini dapat membuka lebih banyak kesempatan kerjasama di bidang ekonomi, industri, dan budaya.
“Melalui acara ini, kita berharap dapat memamerkan budaya Tionghoa yang kaya dan beragam, serta memperkenalkan kontribusi penting komunitas Tionghoa di dunia. Kita memiliki sejarah yang sangat panjang dan akar budaya yang mendalam, dan melalui acara ini, kita akan semakin mengokohkan kerjasama dan saling mengenal antar komunitas Tionghoa di seluruh dunia,” ujar Abraham.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan PSMTI, Teguh Kinarto, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerjasama yang telah diberikan oleh semua pihak, seraya berharap setelah pertemuan hubungan antar komunitas negara yang hadir semakin meningkat dan bertambah erat baik dibidang budaya maupun sosial dan ekonomi.
Konselor dari Kedutaan Besar China untuk Indonesia Wang Siping turut membuka konferensi tersebut, seraya menyampaikan harapan agar komunitas Tionghoa dapat terus memperkuat persahabatan antara China dan negara-negara Asia Tenggara.
Sekjen ACCA Thailand, Mr. Huang Han Liang, memaparkan bahwa kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, dan pariwisata menjadi fokus utama konferensi ini. Ia menjelaskan, meskipun negara-negara di Asia Tenggara tidak sebanding dengan Eropa atau Amerika, kawasan ini memiliki banyak potensi yang perlu digali, terutama di sektor pertanian, industri ringan, dan pariwisata.
Ia juga mengapresiasi komunitas pemuda Tionghoa Indonesia yang aktif mempromosikan budaya lokal. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya mengembangkan komunitas pemuda Tionghoa di berbagai negara untuk mendukung pelestarian budaya local sekaligus ia berharap Masyarakat di Asia Tenggara harus menikmati kehidupan yang lebih baik, dan komonitas Tionghoa harus menjadi pelopor dalam berbagai perkembangan serta kemajuan negara.
Bersama Perwakilan negara, Perwakilan PSMTI seluruh | Indonesia usai pembukaan |
Pada acara pembukaan ini, Markplus bersama PSMTI juga menyelenggarakan PSMTI Award kepada 25 tokoh Tionghoa yang berkontribusi membangun negeri. Acara PSMTI Award merupakan salah satu upaya untuk lebih mengenalkan peran penting komunitas Tionghoa dalam pembangunan Indonesia.
Selama ini, komunitas Tionghoa telah aktif berperan dalam memperkaya budaya Indonesia serta memberikan kontribusi dalam dunia bisnis dan sektor lainnya. Penerima penghargaan tahun ini mencakup tokoh-tokoh yang telah memberikan dampak positif dalam kemajuan sosial dan ekonomi di Indonesia, yang tentunya memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.
Di penghujung acara, Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Wilianto Tanta, secara simbolis menyerahkan bendera pataka ACCA kepada perwakilan asosiasi Tionghoa Kamboja Penyerahan bendera pataka tersebut menjadi simbol bahwa konferensi ACCA berikutnya akan diselenggarakan di Kamboja pada tahun 2025. (RBS)