Notification

×

Iklan

Iklan

Menpar Optimistis Capaian Kinerja Pariwisata 2024 Lampaui Realisasi Tahun 2023

Sabtu, 21 Desember 2024 | 20:27 WIB Last Updated 2024-12-21T13:27:35Z
Menpar Widiyanti Putri Wardhana saat menyampaikan paparan

Jakarta,Internationalmedia.id.- Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, memaparkan sejumlah capaian kinerdja dan sejumlah langkah Kementrian Pariwisata dalam jumpa Pers Akhir Tahun 2024, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta,  Jumat (20/12/2024).

Dalam paparannya, Menpar optimistis pencapaian sektor pariwisata di tahun 2024 tidak hanya akan melampaui kinerja tahun 2023, juga memberikan kontribusi nyata terhadap misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pemerataan pembangunan, serta pelestarian alam dan budaya. 

" Presiden Prabowo Subianto, memberikan arahan pengembangan sektor pariwisata berdasarkan Asta Cita yakni menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru dengan prinsip program pembangunan yang mengarah pada pembangunan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan," kata Menpar Widiyanti.
 
Sejumlah indikator kinerja sektor pariwisata menunjukkan pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2024. Di antaranya kontribusi PDB pariwisata pada paruh pertama 2024 sebesar 4,01 persen. Angka ini melebihi kontribusi di tahun lalu sebesar 3,9 persen. 

Sementara untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Oktober 2024 jumlah wisatawan mancanegara telah mencapai 11,6 juta kunjungan dan diyakini terus bertambah hingga Desember 2024. Jumlah kunjungan wisman ini bahkan mendekati realisasi tahun 2023 sebesar 11,7 juta kunjungan, ungkapnya.  

Untuk wisatawan nusantara (wisnus), jumlah pergerakan pada Januari hingga Oktober 2024 mencapai 839,4 juta perjalanan dan diyakini akan bertumbuh hingga akhir tahun. Angka ini juga sudah mendekati realisasi pergerakan wisnus di tahun 2023 sebesar 839,7 juta perjalanan.
 
"Sehingga kami optimistis bahwa pencapaian 2024 akan melampaui realisasi tahun 2023. Di tahun 2024 peringkat TTDI Indonesia juga telah berhasil naik 10 angka menjadi peringkat 22 dari 32. Perolehan devisa sektor pariwisata hingga triwulan ketiga tahun 2024 telah mencapai 12,63 miliar dolar AS. Sementara untuk jumlah tenaga kerja pariwisata dari semester 1 sebanyak 24,5 juta orang," kata Menpar Widiyanti.

Menpar Optimistis Capaian Kinerja Pariwisata 2024 Lampaui Realisasi Tahun 2023, dan Targetkan 14,6 Juta Wisman di tahun 2025

Menpar Widiyanti Putri, Wamen Ni Luh Puspa berfoto bersama para Plt Deputy Kemenpar

Potensi Nilai Devisa Rp 25,4 Triliun 

Sepanjang tahun 2024 pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berhasil membukukan potensi nilai devisa sebesar Rp25,4 tiliun dari sejumlah kegiatan pemasaran yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri. 

“Pemasaran menjadi faktor kunci dari industri pariwisata Indonesia, melalui promosi yang efektif, pariwisata Indonesia semakin dikenal dunia,” kata Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana.
 
Adapun kegiatan pemasaran tersebut meliputi keikutsertaan dalam 32 pameran atau bursa pariwisata, 31 fam trip, 16 kerja sama terpadu, dan 28 sales mission.

Beberapa pameran pariwisata yang diikuti mencakup “Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin” pada 5-7 Maret 2024 dengan potensi devisa sebesar Rp 8 triliun, “World Travel Market (WTM) London” pada 5-7 November 2024 dengan potensi devisa sebesar Rp 8,1 triliun, hingga “ATM Dubai” pada 6-9 Mei 2024 dengan potensi devisa sebesar Rp 1,03 triliun.

Lebih lanjut, Menpar Widiyanti mengatakan amplifikasi secara digital juga dilakukan untuk mempublikasikan major campaign seperti branding “Wonderful Indonesia”, “Keep the Wonder”, serta #diIndonesiaAja.
Selain itu, program-program inovatif seperti Food Startup Indonesia (FSI) dan Indonesian Restaurant Fundraising (IndoStar) dikatakan Menpar Widiyanti telah memberikan dampak signifikan pada pengembangan kuliner, yang menjadi daya tarik wisatawan. Dicatatkan realisasi dan potensi modal yang tersalurkan lewat FSI sebanyak Rp 76,5 miliar, sementara IndoStar mencapai Rp 7,65 miliar.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga memainkan peran penting dalam upaya mendukung pengembangan industri pariwisata dengan realisasi pembiayaan sebesar Rp195,31 triliun, KreatIPO sebesar Rp 1,25 triliun, FIFTY sebesar Rp10,9 miliar, dan Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) sebesar Rp 22,2 miliar. 

“Program seperti KreatIPO dan FIFTY memberikan akses pembiayaan inovatif, sementara ICEFF memperkuat posisi Indonesia melalui ekonomi syariah yang berkelanjutan,” ujar Menpar.(RBS)

×
Berita Terbaru Update