Fasilitas yang dipersialkan untuk pelayanan nyaman dan pendukungnya yang optimal |
Jakarta, Internationalmedia.id.– PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran perjalanan bagi pengguna jasa penyeberangan, khususnya di lintasan Merak-Bakauheni yang merupakan salah satu jalur penyeberangan tersibuk. Hal ini juga berkaitan dengan akan melonjaknya penumpang karena memanfaatkan libur Natal 2024 dan perayaan tahun baru 2025.
Menurut Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, perseroan secara rutin meningkatkan kesiapan fasilitas guna menghadapi lonjakan arus penumpang pada periode Nataru. "Kami terus memastikan kesiapan infrastruktur pelabuhan, termasuk terminal, aksesibilitas, dan area parkir, sehingga pengguna jasa dapat menikmati layanan yang lebih nyaman dan tertata.
Hal ini sejalan dengan komitmen ASDP dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat,” ungkap Shelvy, seperti keterangan tertulis yang diterima Sabtu(9/11).
Selain kesiapan fasilitas di pelabuhan, ASDP juga memastikan seluruh sarana penunjang, seperti sistem tiket elektronik Ferizy, telah siap untuk mendukung kelancaran arus penumpang dan kendaraan. Dengan sistem ini, pengguna jasa dapat melakukan pembelian tiket secara online hingga 60 hari sebelum keberangkatan, dan diimbau untuk melakukan pembelian minimal sehari sebelum hari keberangkatan (H-1) guna menghindari antrean di pelabuhan.
Sejak diluncurkan pada 2020, layanan e-ticketing Ferizy telah mengalami pertumbuhan pengguna yang signifikan, mulai dari 438.105 pengguna di tahun pertama hingga mencapai lebih dari 2,5 juta pengguna hingga September 2024. Saat ini, layanan digital ASDP telah diterapkan di 47 pelabuhan di seluruh Indonesia.
“Pemesanan tiket selain dari aplikasi Ferizy, kemudian juga bisa melalui web dan pemesanan sudah bisa dilakukan 60 hari sebelum keberangkatan. Pengguna jasa diharapkan telah memiliki tiket jauh hari sebelum jadwal keberangkatan,” kata Djunia Satriawan, PLT Direktur Utama ASDP.
Lebih lanjut, Shelvy juga mengungkapkan ASDP juga telah memperluas sales point dan metode pembayaran agar memudahkan pengguna jasa dalam pembelian tiket bisa dilakukan melalui virtual account berbagai bank, gerai minimarket, e-wallet, dan yang terbaru sudah dapat dipesan melalui OTA tiket.com.
Adapun persiapan lain yang telah dilakuka ASDP menyambut Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025 mendatang, adalah melakukan integrasi pelabuhan Merak dengan pelabuhan Indah Kiat yang terletak persis di sebelah dermaga 7 reguler. Dengan integrasi tersebut, daya tampung kendaraan bertambah sekitar 500 kendaraan kecil.
ASDP juga telah memastikan kesiapan AOCC (ASDP Operation Control Center) yang merupakan ruang monitor koordinasi khusus didedikasikan bagi stakeholder agar dapat mempercepat pengambilan keputusan dengan cepat dan akurat. Kemudian, selama periode nataru mendatang ASDP akan lakukan uji coba self-check in guna mempersingkat waktu masuk ke kapal.
Sementara itu, terkait dengan kesiapan armada di lintasan Merak-Bakauheni, Shelvy menekankan bahwa penyediaan 51 kapal yang akan melayani perjalanan lintasan tersebut merupakan kewenangan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) selaku regulator.
"BPTD bertanggung jawab penuh dalam mengatur penjadwalan dan operasional armada di lintasan Merak-Bakauheni, termasuk jumlah kapal yang akan beroperasi sesuai dengan kebutuhan. Sebagai operator, ASDP fokus memastikan kesiapan fasilitas serta memberikan pelayanan terbaik di terminal pelabuhan," jelasnya.
ASDP dan BPTD telah berkoordinasi untuk memastikan sinergi yang baik antara pengelolaan armada kapal dan fasilitas pelabuhan, sehingga dapat meminimalisasi potensi kepadatan dan meningkatkan kenyamanan penumpang.
Dengan Kolaborasi ini ASDP dan BPTD dapat secara fleksibel mengatur operasional armada, terutama saat terjadi lonjakan penumpang yang signifikan pada hari-hari puncak pada 20-21 dan 24 Desember 2024 untuk arus mudik, serta pada 29-30 Desember 2024 dan 1 Januari 2025 untuk arus balik.
Dalam mendukung kelancaran arus penumpang, ASDP juga bekerja sama dengan kepolisian untuk menerapkan delaying system dan pengecekan tiket di rest area KM.43 dan KM.68 di jalur tol menuju Pelabuhan Merak. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengatur pergerakan kendaraan menuju pelabuhan, sehingga mencegah kepadatan berlebih di area pelabuhan. (RBS)