Notification

×

Iklan

Iklan

Presiden Jokowi Buka Trade Expo Indonesia 2024, Targetkan Transaksi 15 miliar dolar AS

Rabu, 09 Oktober 2024 | 18:36 WIB Last Updated 2024-10-09T11:36:09Z
Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, Mendag Zulkifli, Presiden Joko Widodo, Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Investasi kepala BKPM Roosan Roslani. (ft-ist)

Tangerang.Internationalmedia.id.-Presiden Joko Widodo resmi membuka Trade Expo Indonesia 2024 bertemakan "Build Strong Connection with the Best of Indonesia" yang akan berlangsung 9-12 Oktober 2024 di ICE BSD City, Tangerang Banten.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Ekonomi global masih tumbuh lambat di kisaran 2,6-2,7 persen. Inflasi juga masih menghantui banyak negara, perkiraan inflasi global di kisaran 5,9 persen. Ditambah, perang konvensional dan perang dagang masih terus berlangsung, yang membuat negara-negara melakukan kebijakan restriksi perdagangan. 

Saat ini, setidaknya ada 19 negara yang melakukannya. Semua itu membuat volume perdagangan global menjadi lesu.

Presiden Jokowi saat mengunjungi both peserta TEI 2024 (ft-ist)

Di sisi lain, juga sudah banyak dibahas secara luas, soal over produksi di Tiongkok. Banyak negara sudah mulai khawatir dan bersiap melindungi pasar domestiknya dari masuknya produk impor dari Tiongkok yang masif dengan harga yang jauh lebih murah.

Sebagai negara dengan pasar yang besar, dengan jumlah penduduk terbesar keempat dunia, 280 juta jiwa, harus mampu melindungi pasar domestik kita, harus mampu memasarkan produk-produk kita, agar kita mampu menguasai pasar di dalam negeri dan juga terus merambah secara luas di pasar luar negeri. Pemasaran juga jangan selalu dengan cara-cara konvensional. 

Sekarang sudah eranya digital. Kita harus masuk secara masif ke sana untuk memasarkan produk-produk negara kita, Indonesia,  tutur Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan laporan bahwa penyelenggaraan TEI 2024 ini mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari para eksportir, Hal tersebut tampak dari banyaknya stand yang mencapai 1460 stand.

"Pagi hari ini sudah terdaftar buyer dari luar negeri lebih kurang 7.000 orang, biasanya pada akhir pameran mencapai 30 ribu orang," ujar Zulkifli Hasan.
 
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Trade Expo Indonesia mampu menggapai kemajuan signifikan dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju.

“ Pada tahun 2014 atau 10 tahun yang lalu saat penyelenggaraan masih di JIExpo Kemayoran, Trade Expo Indonesia yang pertama pada pemerintahan Presiden RI Joko Widodo menghasilkan transaksi sebesar 1,42 miliar dolar AS. Tahun lalu pada 2023 total transaksi Trade Expo Indonesia mencapai 30,5 miliar dolar AS,” ungkap Zulkifli Hasan.

"Berkat kerja keras seluruh pemangku kepentingan, utamanya dukungan Presiden RI Joko Widodo, Trade Expo Indonesia mampu menggapai kemajuan signifikan dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju, Alhamdulillah " imbuh Zulkifli Hasan.

Mendag juga memaparkan bahwa Trade Expo Indonesia pada tahun ini lebih fokus dan komprehensif guna meningkatkan citra produk Indonesia yang lebih inovatif dan spesifik melalui tiga zona. Zona pertama yakni food, beverage and agriculture. Zona kedua manufaktur dan zona ketiga yakni home living, fashion and services. 

Selain pameran akan diselenggarakan juga beragam program pendukung yakni business matching yang mempertemukan eksibitor dengan buyer dari luar negeri guna melakukan kontak serta kontrak dagang.

Kemudian business counseling, konsultasi langsung antara pelaku usaha dan perwakilan perdagangan, serta seminar internasional untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada pelaku usaha dalam mengoptimalkan peluang bisnis internasional. Sementara dalam transaksi menargertkan transaksi 15 miliar dolar AS.

Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi pelaku usaha ekspor, Trade Expo Indonesia juga menganugerahkan penghargaan Primaniyarta kepada eksportir terbaik dan juga kepala daerah yang terus meningkatkan nilai ekspornya.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga akan kembali menggelar Jakarta Muslim Fashion Week 2025, sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dan kiblat bagi industri fesyen. (RBS)

×
Berita Terbaru Update