Notification

×

Iklan

Iklan

Pemdaprov Jawa Barat Gandeng Perguruan Tinggi Tangani Sampah Perkotaan

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:35 WIB Last Updated 2024-10-21T09:35:54Z
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman bersama Civitas Akademika pada acara University Leader Forum serta Seremoni Penandatanganan Piagam Deklarasi Bersama Penanganan Sampah Kota Bandung di Gedung Danar Universitas Telkom, Kabupaten Bandung, Senin (21/10/2024).(Foto: Biro Adpim Jabar)

Kab.Bandung.Internationalmedia.id.- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggandeng perguruan tinggi dalam upaya menangani urusan persampahan. 

Ini terungkap dengan diadakannya seremoni Penandatanganan Piagam Deklarasi Bersama Penanganan Sampah di Kota Bandung bersama Penjabat Gubernur Jawa Barat, yang berlangsung di tengah acara University Leader ForumJawa Barat dan Banten di Gedung Danar Telkom University, Kabupaten Bandung, Senin (21/10/2024). 

Pihak yang menandatangani deklarasi, yakni Penjabat Gubernur Jawa Barat, Penjabat Wali Kota Bandung, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jabar dan Banten, serta pihak perguruan tinggi swasta, yaitu Rektor Telkom University dan Rektor Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung. 

"Kami Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan perguruan tinggi swasta di Jawa Barat dan Banten memulai mengurangi sampah di Kota Bandung dulu. Nanti juga pasti berkembang ke seluruh kota dan kabupaten di Jabar," ungkap Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin ditemui usai kegiatan. 

Bey menyebut, Kota Bandung misalnya, kini tengah menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, dengan volume harian mencapai sekitar 1.300 ton. 

Namun dengan berbagai upaya penekanan, pengiriman sampah ke Tempat Pembuangaan Akhir (TPA) Sarimukti menjadi sekitar 900 ton per hari. 

Menurut Bey, hal itu memerlukan perhatian dan aksi nyata dari seluruh pihak, termasuk gerakan mahasiswa baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. 

Dengan demikian deklarasi ini menegaskan bahwa pengelolaan sampah memerlukan peran aktif banyak pihak termasuk universitas, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan. 

Dengan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, maka diharapkan dapat dirumuskan dengan efektif solusi yang berkelanjutan, juga untuk menjaga lingkungan. 

"Mengapa Kota Bandung karena di kota ini memang masalah sampah sudah darurat, dalam artian harus terus diingatkan masyarakat untuk memulai mengolah sampah dari rumah," ujarnya. 

"Kami bersama perguruan tinggi swasta, dengan mahasiswa akan kami edukasi dulu, nanti mereka turun mengedukasi masyarakat untuk mengelola sampah dari rumah," tutur Bey. 

"Strateginya antara lain dibagi per kluster, misal di kecamatan ini perguruan tinggi mana, saya sudah tekankan ke Pak Sekda (Jabar) jangan hanya sekadar tanda tangan, tapi ada progresnya untuk masyarakat," sambungnya. 

Oleh karena itu program kerja sama harus segera dilaksanakan, termasuk soal gaya hidup sehat seperti menggunakan tumbler atau membawa tempat minum sendiri dari rumah, dan gaya hidup lainnya. 

Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar dan Banten Samsuri menyambut baik deklarasi bersama yang dilakukan Pemda Provinsi Jabar dengan perguruan tinggi, khususnya terkait pilot project pengelolaan sampah di Kota Bandung. 

"Perguruan tinggi, memang tugas kita adalah Tri Dharma, jadi pembelajaran, kemudian juga pengabdian kepada masyarakat, maka untuk riset dan pengembangan akan menjadi porsi lebih," ucap Samsuri. 

Sementara itu Rektor Telkom University Adiwijaya berharap apa yang dicanangkan dapat bermuara terhadap bagaimana perguruan tinggi, khususnya Telkom University bisa berkontribusi untuk Jawa Barat dan lebih luas lagi bagi bangsa Indonesia.(mar)

×
Berita Terbaru Update