Loretta Thamrin (ka) menyerahkan Set Buku kepada Direktur Voice of Istiqlal, Gugun Gumilar |
Jakarta.Internationalmedia.id.-Untuk terus meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok (China) agar semakin erat, baik dalam hubungan sosial, ekonomi dan budaya, KODIPEST (Konten Digital Pesantren) dan SIM GO KING (layanan konektifitas eSIM dan SIM Card Roaming) menginisiasi sejumlah aktivitas untuk pesantren.
Salah satu agenda yang dilakukan adalah dialog dan Bedah Buku Pertautan Muslim Indonesia dan Tiongkok “Sejarah dan Dinamika Akulturasi Budaya Dua Bangsa” bertempat di China Space at Istiqlal pada Rabu 16 Oktober 2024 lalu.
Penulis buku Budy Sugandi memaparkan bahwa ada tiga unsur penting yang membentuk sejarah panjang Islam di Indonesia, yaitu : Tiongkok, Tionghoa dan Islam. Dengan mengapresiasikan sejarah, maka kita pun akan menghadapi masa depan yang lebih harmonis dan berwarna sekaligus memberikan literasi bagi generasi mendatang.
Direktur Voice of Istiqlal, Gugun Gumilar menyampaikan bahwa China Space at Istiqlal adalah sebuah pusat pelatihan, pendidikan dan budaya yang didonasikan Kedutaan Republik Rakyat Tiongkok bekerjasama dengan Iman Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar pada September 2024 yang lalu. “Mudah-mudahan China Space ini dapat menjalin kerjasama keislaman, kebudayaan dan peradaban untuk kemajuan kedua negara” ungkapnya.
Dubes RRT Indonesia Wang Lutong yang datang meninjau China Space of Istiqlal |
Sementara itu pendiri KODIPEST dan SIM GO KING Loretta Thamrin selaku keynote speech menyampaikan bahwa beberapa kali ia melakukan dialog dengan beberapa tokoh muslim di Tiongkok, dan ahirnya berhasil mendapatkan saluran sumbangan berupa 253 Kitab Klasik berjudul “The Hui Nationality Collection” yang terdiri dari 539 buku kuno suku Han dari jaman 5 Dinasti hingga berakhirnya Republik Tiongkok, dengan lebih dari 3000 naskah dan 100,000 dokumen digital, untuk Voice of Istiqlal China Space, Masjid Agung Istiqlal Jakarta.
Sumbangan berasal dari Ketua Halal Committee of Sichuan International Chamber of Commerce, Ma Zhijun yang sempat berkunjung ke Masjid Istiqlal satu tahun yang lalu. Sumbangsih ini berkaitan dengan terkesannya Ketua Ma (aka. Muhammad) atas suasana hikmad di Mesjid Istiqlal.
Ketua Halal Committee of Sichuan International Chamber of Commerce, Ma Zhijun saat mengunjungi Masjid Istiqlal di tahun 2023 |
Kekaguman Ma Zhijun juga direfleksikan dengan sujud syukur hingga sampai melakukan sholat sebanyak 2 kali di dalam Masjid Istiqlal yang megah. Bahkan Iapun merencanakan kembali datang ke Indonesia untuk menyerahkan sumbangan koleksi buku tersebut secara simbolis di bulan November mendatang.
Loretta juga menyampaikan bahwa dari 25 juta penduduk Muslim yang ada di Tiongkok, 50% berasal dari Suku Hui, yang merupakan asimilasi dari penduduk Han asli setempat dengan bangsa pendatang dari Persia dan Arab pada abad ke-7. Koleksi berharga tersebut mencatat seluruh sejarah dari Suku Hui dan perkembangan agama Islam selama dari 1600 tahun yang lalu.
“Dengan kita bisa saling memahami riwayat dan Sejarah agama Islam, baik di Tiongkok maupun di Indonesia, maka kita pun dapat lebih mengenal Allah, serta mencari lebih banyak persamaan dan turut berbagi rasa antara persaudaraan kita semua”, imbuh Loretta, seperti keterangan tertulis yang diterima sabtu(19/10).
Lebih lanjut Loretta juga menceritrakan berbagai hal yang dapat disegikan antara muslim Tiongkok dan Muslim Indonesia, saling belajar dan menambah wawasan budaya dan adat istiadat bahkan menjalin Kerjasama bisnis kuliner, fashion dan produk ukm lainnya. (RBS)