Bandung.Internationalmedia.id.-Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam program penghijauan lahan kritis terutama di Kawasan Bandung Utara (KBU).
Program ini merupakan bagian dari Bandung Menanam Jilid 6 yang akan mengambil tema "Konservasi Bandung Berkelanjutan."
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara menyampaikan, rencana penghijauan telah mencakup desain vegetasi yang dibutuhkan. Secara keseluruhan, terdapat kebutuhan sebanyak lebih dari 7.800 pohon yang akan ditanam di area seluas 6,9 hektar lahan kritis yang terbagi yang terbagi dalam dua lokasi yakni Blok A di Kawasan Taman Kehati dan Blok B di Kawasan Kanhay Kecamatan Cibiru.
"Jumlah pohon akan diinventarisir lebih lanjut. Kami akan menyusun surat resmi terkait lokasi lahan kritis dan luasnya, serta memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang ingin berkontribusi untuk menanam pohon sesuai dengan kapasitas mereka," ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Penghijauan Lahan Kritis di Balai Kota Bandung, Kamis 17 Oktober 2024.
Rencananya, kegiatan ini juga akan berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menghadirkan seluruh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung dalam upaya komitmen para calon dalam mendukung konservasi berkelanjutan.
Kegiatan tersebut rencananya akan diselenggarakan pada hari terakhir masa kampanye, Sabtu, 23 Oktober 2024.
Pemkot Bandung mengajak komunitas, pengusaha, lembaga pendidikan, hingga pesantren untuk turut serta dalam kegiatan menanam di lahan kritis.
Ia menegaskan, program ini tidak hanya sekadar penanaman, tetapi juga mencakup pemeliharaan hingga terciptanya vegetasi baru yang lestari. Program CSR yang dilibatkan juga diharapkan dapat berlangsung hingga akhir proses penghijauan.
Menurutnya, untuk memastikan program berjalan dengan baik dan data pohon yang ditanam tercatat dengan akurat, setiap pohon yang ditanam akan diberi barcode. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemantauan dan mengikat komitmen semua pihak dalam merawat pohon yang sudah ditanam.
Pemkot Bandung meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk ikut menyumbangkan dan merawat pohon sebagai bentuk kontribusi dalam program ini. Edaran terkait hal ini akan segera diterbitkan untuk memastikan keterlibatan aktif dari berbagai elemen pemerintah.
Menurutnya, untuk memaksimalkan keterlibatan publik, Pemkot Bandung akan mengirimkan surat kepada perusahaan, komunitas, hingga pesantren, agar turut serta dalam penanaman dan pemeliharaan pohon.
Dalam program ini, Koswara juga menekankan pentingnya keterlibatan perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Untuk lahan kritis, terutama di sempadan sungai dan lokasi lainnya, kami akan mempersiapkan program CSR yang menyasar penghijauan," katanya.
Koswara menjelaskan, program tersebut tidak hanya berfokus pada aksi penanaman, melainkan juga mencakup pemeliharaan agar pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.
"Setiap pohon akan dilengkapi barcode untuk memudahkan pemantauan dan pendataan, sehingga kita bisa memastikan keberlanjutan program ini," ujarnya.
Pemkot Bandung juga berencana mengintegrasikan program penghijauan ini dengan dukungan dari pemerintah provinsi, untuk kawasan di luar Kota Bandung. (rel)