Notification

×

Iklan

Iklan

Kemendag Jalin Kerjasama dengan Bank Jatim Perluas Kapasitas Ekspor UKM Daerah dan Pasar Global

Selasa, 15 Oktober 2024 | 16:15 WIB Last Updated 2024-10-15T09:15:28Z
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Muhammad Suaib SulaimaMoU memperlihatkan  yang ditanda tangani (ist)

Surabaya. Internationalmedia.id.-Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) menginisiasi kesepakatan kerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) tentang pembinaan dan pengembangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berorientasi ekspor. 

Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk kerja sama tersebut dilakukan pada acara Trade Connect Summit di Balai Pemuda Surabaya, Jawa Timur, Senin, (14/10).

Direktur Jenderal PEN Kemendag Mardyana Listyowati mengapresiasi kerja sama baru yang telah terjalin itu. Ia mengungkapkan, kerja sama antara pemerintah dan perbankan dilakukan agar UKM siap bersaing serta mampu memperluas akses di pasar global.

Kerja sama ini merupakan inisiatif baik. Kami percaya bahwa sinergi antara pemerintah dan perbankan daerah seperti Bank Jatim akan memperkuat ekosistem ekspor Indonesia. 

Dengan akses pasar global yang lebih luas, UKM binaan dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, sekaligus semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, ungkap Mardyana, seperti rilis yang diterima Selasa(15/10).

Selaras dengan Mardyana, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, langkah strategis melalui kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, mendorong daya saing UKM, dan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.

“Kerja sama ini selaras dengan visi Kemendag dalam memperkuat basis ekspor Indonesia, terutama dari sektor UKM yang menjadi kekuatan ekonomi lokal. Kami ingin menjadi bagian aktif dalam mendukung tulang punggung perekonomian nasional untuk bisa berkontribusi lebih besar lagi dalam perekonomian. Bank Jatim akan memberikan akses pembiayaan serta memfasilitasi UKM dalam mengakses pasar global melalui berbagai program pendukung yang ada,” ungkap Iman.

Kolaborasi Kemendag dengan Bank Jatim meliputi dua hal. Pertama, kerja sama peningkatan kapasitas pelaku usaha di bidang ekspor. Kedua, pelaksanaan promosi dagang pelaku usaha dalam perluasan pasar ekspor. MoU akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang lebih teknis dengan melibatkan berbagai unit di Direktorat Jenderal PEN Kemendag.

Kemendag dan Bank Jatim menyinergikan dan memanfaatkan kemampuan sumber daya dalam melaksanakan pembinaan pelaku UKM berorientasi ekspor. 

Dalam implementasinya, kesepakatan kerja sama ini akan mencakup berbagai kegiatan, termasuk melalui penyebarluasan informasi ekspor, penguatan basis data, peningkatan daya saing produk, peningkatan akses pasar, penyediaan infrastruktur bisnis, pemanfaatan para perwakilan perdagangan di luar negeri, dan fasilitasi promosi.

Dalam meningkatkan kapasitas pelaku usaha ekspor, Direktorat Jenderal PEN Kemendag telah melakukan beberapa kegiatan yang berfokus pada UKM. Kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain, pendampingan pelaku usaha dalam kegiatan ekspor maupun adaptasi produk serta peningkatan daya saing melalui desain dan sertifikasi.

Dalam upaya mendorong perluasan pasar ekspor UKM, Direktorat Jenderal PEN Kemendag juga mengagendakan sejumlah promosi ekspor. Agenda tersebut, di antaranya melalui fasilitasi keikutsertaan pada pameran dagang internasional, misi dagang, dan penjajakan bisnis (business matching). 

Secara rutin, Kemendag menggelar pameran produk ekspor terbesar yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) yang baru usai digelar pada 9—12 Oktober 2024 lalu.

Mardyana menambahkan, kerja sama ini merupakan wujud nyata dari komitmen Kemendag untuk mendorong UKM daerah agar mampu bersaing di pasar global. Melalui kolaborasi dengan Bank Jatim, Mardyana optimistis UKM dapat bersaing di pasar global dengan kualitas dan standar yang lebih tinggi.

Melalui kolaborasi dengan Bank Jatim, kami optimistis bahwa UKM akan memiliki akses yang lebih baik terhadap pembiayaan, pengetahuan, dan jaringan ekspor sehingga UKM bisa tumbuh lebih kuat dan berdaya saing di kancah internasional. 

Peningkatan kapasitas bukan hanya untuk meningkatkan volume ekspor, tetapi juga memastikan bahwa produk UKM Indonesia mampu bersaing di pasar global dengan kualitas yang lebih baik dan standar yang lebih tinggi, tutup Mardyana.(RBS)
×
Berita Terbaru Update