Workshop ini dibuka oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Dr. Tumiur Gultom, SP, MP di Gedung Pariwisata Balai Latihan Kerja Kabupaten Samosir, Senin (8/10).
Kegiatan diikuti oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan dan Desa se-Kabupaten Samosir, dengan menghadirkan sejumlah narasumber yakni Victoria Elisabeth Hulu, SKM (Analis Ketahanan Pangan, Dinas Ketapang dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara) dan Romauli Sinurat (Instruktur Pengolahan Pangan B2SA).
Kabid Ketahanan Pangan, Irayana Simbolon, SP dalam laporannya menyampaikan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan aneka ragam pangan, pemenuhan konsumsi pangan dalam jumlah dan mutu yang cukup beragam, bergizi, seimbang dan aman.
"Disamping itu juga, bertujuan untuk mengembangkan usaha pangan lokal berbasis potensi sumber daya lokal dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi pangan sesuai Pola Pangan Harapan", terang Irayana.
Kepala Dinas Ketapang dan Pertanian Dr. Tumiur Gultom, SP, MP menyatakan, sebagaimana diamanahkan Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, Dinas Ketapang dan Pertanian menggelar workshop Pangan B2SA sebagai upaya pengembangan pangan lokal, penguatan dan pengembangan industri pangan lokal dan peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan perlunya mengkonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.
Kontribusi pangan masih didominasi jenis pangan padi-padian, pangan hewani, minyak dan lemak. Sedangkan konsumsi terhadap umbi-umbian, kacang-kacangan masih rendah. "Padahal amatan kami dilapangan bahwa di Samosir masih banyak sumber pangan lokal yang bisa diolah untuk mengurangi ketergantungan pada beras", kata Tumiur.
Lebih lanjut Tumiur menyampaikan, bahwa peserta workshop ini adalah kaum ibu dari PKK, maka diharapkan para kaum ibu sebagai produsen makanan sehat dalam rumah tangga, akan semakin terbekali dalam pengolahan pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.
"Kaum ibu merupakan penentu kualitas generasi penerus bangsa. Oleh karenanya pemenuhan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman dalam pola konsumsi pangan akan berdampak pada kualitas dan aksebilitas rumah tangga yang semakin baik", jelasnya.
Tumiur berharap kegiatan ini tidak hanya sampai disini. Akan tetapi ilmu dan pengalaman yang disampaikan oleh narasumber dan instruktur dapat diaplikasikan oleh peserta dalam lingkungan rumah tangga.(Ung)