Samosir.Internationalmedia.- Dinas Ketapang dan Pertanian Kabupaten Samosir bersama UPT. Perlindungan TPH dan PMKP Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera mengadakan Gerakan Basmi Hama Tikus di Desa Singkam-Sianjur Mula mula, 05/09.
Selain mengedukasi petani cara membasmi tikus, juga menyerahkan bantuan 40 kg rodentisida klerat untuk mengatasi hama tikus. Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom bersama Rukito dari UPT.
Perlindungan TPH dan PMKT bersama tim turun langsung kelokasi persawahan, melakukan gropyokan atau pemburuan bersama petani dengan metode pengasapan dilakukan dengan membakar belerang yang diarahkan pada lobang-lobang yang dianggap sebagai sarang tikus.
Rukito menjelaskan tikus sawah (Rattus argentiventer) merupakan salah satu hama utama yang sering menimbulkan kerugian besar bahkan dapat menimbulkan gagal panen pada budidaya tanaman padi sawah.
Perkembangbiakannya yang cukup cepat, serta adaptasi yang baik menjadikan hama tikus sawah ini sebagai salah satu hama yang meresahkan bagi petani, apa lagi ketika populasi tikus sawah cukup banyak, satu ekor dapat memakan 83 tunas padi.
Melihat kondisi persawahan di Desa Singkam yang juga dimiliki masyarakat Desa Sarimarrihit, Rukito mengatakan persoalan hama tikus harus diseriusi, sebelum diserang harus diupayakan. Menurutnya, dua minggu setelah panen merupakan waktu yang tepat berburu tikus, bukan pada saat padi sudah menjelang panen.
Salah satu cara yang dianjurkan kepada petani yaitu dengan mengatur jarak tanam dan pola tanam serentak sehingga secara serentak pula dapat dikasi umpan pada tikus, baik berupa racun maupun penanggulangan lainnya, tidak ada jaminan padi tidak diserang tikus tergantung situasi kondisinya.
"Intinya kebersamaan para petani, harus kompak dalam menanam sehingga hama tikus semakin mudah untuk dibasmi. Kami dari provinsi siap mendukung dan memberi bimbingan teknis pengendalian hama tikus dari awal sampai akhir" kata Rukito
Kadis Ketapang dan Pertanian Tumiur Gultom menjelaskan bahwa di Desa Singkam saat terjadi serangan hama tikus dan sebelumya telah dilakukan pengendalian hama walang sangit.
Sebagai upaya penanggulangan, kata Tumiur pihaknya meminta dukungan dari Dinas Ketapang, TPH Provinsi Sumatera Utara agar lahan yang belum diserang hama tikus dapat diselamatkan sehingga tidak semua lahan mengalami penurunan produksi.
Kedepan, ia mengajak petani untuk sama-sama merencanakan penanaman, menjaga kebersihan areal dan pola tanam serentak. Kedepan Kegiatan pengendalian hama tikus direncanakan akan diadakan serentak se-Kabupaten Samosir.
"Mari selalu bekerjasama, saling mendukung supaya pertanian berhasil mengurangi serangan hama dan penyakit sehingga hasil panen meningkat. Jangan sudah ada serangan baru kita antisipasi," kata Tumiur.
Kades Singkam Parisna Sagala mengucapkan terima kasih kepada Pemkab. Samosir dan Provinsi Sumatera Utara atas solusi yang diberikan untuk membasmi tikus.
Dengan pemahaman dan bantuan yang diberikan Parisna berharap pertanian padi di Desa Singkam dapat kembali pulih setidaknya dalam musim kedepan akan lebih baik. "Kami perlu bantuan dinas pertanian demi pembasmian hama tikus dan hama lainnya" ungkap Parisna.(Ung)