Notification

×

Iklan

Iklan

Perpusnas Gelar Gemilang Perpustakaan Tahun 2024 Bertajuk Literasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju

Minggu, 22 September 2024 | 08:45 WIB Last Updated 2024-09-22T02:36:32Z
Plt Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz

Jakarta.-Internationalmedia.id.-PERPUSTAKAAN Nasional menggelar acara Gemilang Perpustakaan 2024 bertajuk Literasi Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju dengan memberikan  penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka (NJDP) kepada pihak-pihak yang telah bekerja keras meningkatkan kegemaran membaca dan literasi melalui bahan bacaan maupun pendayagunaan perpustakaan, bertempat di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat(20/09)malam.

NJDP diberikan kepada enam kategori, yakni pegiat literasi, komunitas literasi, kabupaten/kota literasi, pelestari naskah kuno, media massa, dan jurnalis. 

Selain NJDP, pada momen yang sama juga diberikan penghargaan dari sejumlah perlombaan dan pemilihan yang diselenggarakan Perpusnas, seperti Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi SD/MI Tingkat Nasional, Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik, Lomba Inovasi Perpustakaan Perguruan Tinggi, Pemilihan Buku (Pustaka) Terbaik, dan Pustakawan Berprestasi Terbaik Nasional 2024.

Literasi sudah menjadi topik dan selalu menarik diperbincangkan. Bahkan, pemerintah dalam satu dekade terakhir memasukkan literasi  menjadi fokus atau prioritas pembangunan. Maka, mulai di tahun 2024 Perpusnas mencoba merestrukturasi program agar akses masyarakat terhadap sumber bacaan yang terkualifikasi tercapai dengan baik.

“Restrukturasi kami fokuskan pada tiga aspek besar yang menjadi prioritas, yakni pengembangan budaya baca dan kecakapan literasi, pengarus-utamaan naskah nusantara, serta standardisasi dan akreditasi perpustakaan,” ujar Plt Kepala Perpustakaan Nasional E. Aminudin Aziz dalam keterangan resmi, Sabtu (21/9).

Kenapa berfokus pada tiga aspek tersebut? Amin menjelaskan, pertama, hasil pembangunan kecakapan literasi masyarakat Indonesia masih belum menggembirakan. Tingkat kegemaran membaca belum sepenuhnya baik akibat rendahnya ketersediaan bahan bacaan yang benar dan sesuai dengan minat kebutuhan calon pembaca. 

Kedua, Perpusnas menyadari masih banyak perpustakaan yang belum memiliki fasilitas seragam, termasuk standar kompetensi pengelola yang masih perlu ditingkatkan. Karenanya, penyelenggaraan akreditasi lembaga perpustakaan, pelaksanaan diklat, bimtek pengelola perpustakaan kami masifkan di level perpustakaan sekolah dan TBM. Hal serupa juga kami berikan kepada para tenaga perpustakaan agar meningkat kompetensinya dengan program sertifikasi dan uji kompetensi.

Ketiga, Indonesia memiliki banyak naskah kuno (manuskrip) Nusantara yang belum terurus dengan baik. Bahkan, ada yang masih terbengkalai dan belum termanfaatkan. Tentu hal ini menjadi keprihatinan, apalagi banyak manuskrip Tanah Air yang diperdagangkan melalui pasar gelap (black market). 

Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional, Joko Santoso memberikan penghargaan

Melalui program pengarus-utamaan naskah Nusantara, Perpusnas melakukan upaya konservasi dan digitalisasi naskah (alih media), serta alih aksara terhadap puluhan ribu naskah sehingga kandungan dalam manuskrip kuno tersebut bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Kami menyadari bahwa sering kali naskah dipandang sebagai sesuatu yang tidak berguna, pada satu sisi, tapi dianggap “berat” di sisi lain, terutama oleh para generasi muda,” tambah Aminudin.

Untuk itu, Perpusnas berusaha mengalihvisualkan naskah kuno ke dalam bentuk buku cerita/komik dengan harapan agar sejak belia mereka sudah tahu dan mengerti muatan/isi (konten) dari manuskrip Nusantara. Ikhtiar Perpusnas dalam melestarikan dan memanfaatkan naskah kuno mendapatkan apresiasi lembaga dunia dengan diberikannya UNESCO-Jikji Memory of the World Prize 2024 oleh UNESCO dengan dukungan Pemerintah Korea Selatan.

Acara Gemilang Perpustakaan Tahun 2004 dipandu oleh Irgi Fahrezi dan Dewi Kumala dan menghadirkan Ferry Curtis yang membawakan beberapa lagu salah satunya lagu “Mari Membaca”.

Penampilan monolog Kang Maman diharapkan memberikan inspirasi dan dedikasi dalam mendorong gerakan literasi di Indonesia dan memberikan motivasi dalam memperkuat budaya baca di seluruh pelosok negeri,  terakhir penampilan pamungkas Pasha yang menghipnotis seluruh peserta Gemilang melalui lagu-lagu andalan dan membuat acara semakin semarak. Keterlibatan orang-orang berpengaruh tersebut diharapkan dapat menyampaikan pesan ke seluruh masyarakat atas program-program Perpustakaan Nasional. (RBS)

×
Berita Terbaru Update