Herman menyampaikan pesan motivasi saat briefing pagi di basecamp Kafilah Jawa Barat, Hotel Aston Samarinda, Senin (9/9/2024).
"Jaga kesehatan, jaga makanan, pastikan semuanya sehat, istirahat yang cukup, tidak boleh bergadang, dan harus bahagia semua," ujar Herman Suryatman.
Menurut Herman, para qari dan qariah merupakan ujung tombak Jabar dalam memberikan performa terbaik.
“Performa terbaik dimulai dari datang tepat waktu ke venue. Datang tepat waktu salah satu bentuk kedisiplinan yang jadi fondasi awal membangun kesuksesan,” cetus Herman.
“Sekarang sudah ada di medan tempur," tambahnya.
Namun, Sekda menekankan, prestasi bukan yang utama melainkan bagaimana membumikan nilai – nilai Alquran kepada masyarakat.
Kondisi fisik maupun psikologis anggota kafilah, kata Herman, juga menjadi tanggung jawab ofisial terutama tim kesehatan, serta pendamping dan pembina.
"Tumpahruahkan perhatian ofisial, pendamping, kepada para anak- anak peserta MTQ, perhatikan kondisi psikologisnya juga," katanya.
Plh Asda I Setda Jabar Dodo Suhendar berharap upacara pembukaan Minggu (8/9/2024) malam yang juga dihadiri langsung Sekda Jabar, bisa mendorong semangat Kafilah Jabar meraih gelar juara umum.
"Dengan begitu bisa membanggakan orang tua, keluarga, dan yang pasti mengharumkan nama Jawa Barat," katanya.
Kafilah Jabar terdiri dari 160 personel, terdiri dari 74 qari – qariah, 10 pendamping, 30 pembina, dan sisanya adalah ofisial yang di dalamnya juga terdapat tim kesehatan.
Kafilah Jabar akan mengikuti musabaqah pada kategori Tilawah Alquran, Tahfiz Alquran, Tafsir Alquran yang terdiri dari Bahasa Arab, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, Fahmil Alquran atau cerdas cermat, Syahrir Alquran atau lomba pidato, Kaligrafi dan Karya Tulis Ilmiah Alquran.
Sepanjang sejarah pelaksanaan MTQ Nasional yang sejak dimulai 1968, Jabar telah menjadi juara umum sebanyak enam kali: tahun 1977, 1979, 1991, 2000, 2003, dan 2010.
Pada MTQ Samarinda, Jabar sedang dalam misi menjadi juara umum ketujuh kalinya sekaligus menyamai rekor DKI Jakarta.(Ter)