Samosir.Internationalmedia.id.-Wakil Bupati Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) Kabupaten Samosir meminta komitmen dan keseriusan KPM (Kader Pembangunan Manusia) dalam percepatan penurunan stunting di tingkat Desa/Kelurahan.
Hal tersebut disampaikan saat membuka Rakor TPPS dengan agenda Pembinaan Kader Pembangunan Manusia, di Aula Disdikpora, Komplek Perkantoran Parbaba, Kamis (18/7).
Hadir dalam rakor tersebut Rizal Effendi (Tim Pendamping 8 Aksi Konvergensi Regional I Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI), Kadis P3AP2KB dr. Friska Situmorang, MM, Kadis Sosial PMD F. Agus Karokaro, Koordinator PKB Kecamatan, Technical Assisten Satgas Kabupaten dan Kader Pembangunan Manusia dari seluruh Desa/Kelurahan se-Kabupaten Samosir.
"Sebagai garda terdepan, saya meminta keseriusan dan komitmen dari KPM. Saya yakin dan percaya Bapak/Ibu adalah orang yang memiliki kepedulian dan bersedia mendedikasikan diri untuk pembangunan manusia terutama dalam menekan angka stunting", ujar Martua Sitanggang.
Dijelaskan, intervensi penurunan stunting dilakukan dalam 8 aksi kovergensi secara terkoordinasi dan terpadu. Pembinaan Kader Pembangunan Manusia ini merupakan Aksi-5, dengan tujuan untuk membantu melakukan pemantauan layanan pencegahan stunting dengan sasaran yaitu 1.000 hari pertama kehidupan anak dan sekaligus berperan aktif dalam memastikan setiap kelompok sasaran cegah stunting hingga ke pelosok desa
Dalam menjalankan perannya, KPM diharapkan dapat berkoordinasi dengan Pemerintah Desa, Petugas Kesehatan, Tenaga Pendidik serta berbagai kelompok bersama.
"Tugas KPM tidaklah ringan. Tetapi dengan semangat kerjasama dan dukungan bersama, kita bisa mencapai hasil yang signifikan dalam percepatan penurunan stunting di Samosir", imbuh Martua.
Sebelumnya, Kadis P3APPKB Samosir melalui Kabid Pengendalian Penduduk
Rumintang Manik, SST, M.Kes melaporkan tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang peran serta KPM dalam penanganan stunting, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas kader dalam memfasilitasi konvergensi pencegahan stunting di Desa/Kelurahan.
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 165 peserta, termasuk diantaranya 134 orang Kader Pembangunan Manusia se-Kabupaten Samosir.
Kadis Sosial PMD F. Agus Karokaro dalam paparannya menjelaskan, setiap desa di Kabupaten Samosir diwajibkan mengalokasikan dana desa, untuk pencegahan dan penurunan stunting. Biaya pencegahan stunting disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan yang diputuskan melalui musyawarah desa.
Fokus penggunaan Dana Desa untuk pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi spesifik seperti contoh pemberian makanan tambahan, intervensi sensitif seperti perbaikan fasilitas sanitasi dan air minum, serta tata kelola pelaksanaan percepatan penurunan stunting melalui rembuk desa.
"Peran KPM salah satunya adalah untuk memastikan intervensi ini tepat pada sasaran kelompok penerima", jelas Kadis Sosial PMD.
Paparan Tim Pendamping Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI Rizal Effendi menjelaskan pembentukan KPM dilatarbelakangi oleh belum terintegrasinya secara maksimal paket layanan dasar di desa, terutama layanan 1.000 hari pertama kehidupan.
Beberapa peran utama KPM diantaranya mensosialisasikan kebijakan konvergensi percepatan penurunan stunting kepada masyarakat; mendata sasaran rumah tangga 1.000 hpk, remaja, pasangan usia subur dan calon pengantin; memantau dan memastikan layanan tepat sasaran; memfasilitasi dan mengadvokasi peningkatan anggaran untuk digunakan dalam intervensi penurunan stunting.
Rizal mengatakan kunci sukses pelaksanaan KPM adalah dengan menjaga semangat dan motivasi dengan meyakini bahwa tugas KPM merupakan bagian kontribusi penting. Disamping itu perlunya mengkampanyekan pencegahan stunting dan selalu melakukan koordinasi dan konsultasi dengan penyedia layanan.(Ung)