Notification

×

Iklan

Iklan

Indonesia Dorong Penguatan Kerja Sama Internasional Melalui Development Leaders Conference 2024

Jumat, 14 Juni 2024 | 21:10 WIB Last Updated 2024-06-14T14:10:39Z
Foto: Abi - Infomed Kemlu

Bali.Internationalmedia.id.-Melanjutkan suksesnya kolaborasi penyelenggaraan Development Leaders Conference (DLC) tahun 2023 di Oslo, Norwegia, Pemerintah Indonesia bersama Norwegian Agency for Development Cooperation (NORAD) dan Center for Global Development (CGD) kembali menyelenggarakan bersama DLC di Jimbaran, Bali (12-13/6).

Dihadiri oleh negara-negara maju anggota DAC (Developments Assistance Countries), negara berkembang yang menjadi donor baru (new emerging donors), serta perwakilan organisasi internasional, lembaga think tanks dan lembaga filantropi, DLC merupakan forum terbatas yang membahas diskursus terkait kerja sama pembangunan global sekaligus sebagai ajang bertukar sudut pandang kebijakan dan best practices dalam menjalin kerja sama multi-pihak.

Melalui penyelenggaraan forum yang dihadiri lebih dari 80 delegasi dari berbagai latar belakang institusi internasional ini, Indonesia berkesempatan mendorong penguatan posisi dan posturnya sebagai bagian dari negara-negara berkembang (Global South) sekaligus meneguhkan perannya sebagai reliable southern provider dalam konteks kerja sama triangular. 

Momentum DLC ini selain menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan profilnya sebagai negara donor baru, juga dimanfaatkan untuk mendorong negara-negara berkembang lainnya untuk turut melangkah menjadi new emerging donors.

Membuka secara resmi DLC, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama erat antara negara donor tradisional dan negara donor baru, salah satunya dalam menghadapi kesenjangan pencapaian target SDGs diantara negara maju dan negara berkembang. Terkait hal ini, Wamenlu menyampaikan bahwa kerja sama pembangunan harus mampu mendukung kelompok paling rentan, mengingat saat ini bantuan kerja sama pembangunan internasional didominasi oleh concessional loans.

Lebih lanjut Wakil Menteri Luar Negeri juga menilai kerja sama yang terjalin harus mampu mendorong transformasi ekonomi seperti hilirisasi dan transisi energi, diantaranya melalui dukungan finansial dan transfer teknologi. Kerja sama pembangunan menurut Wamenlu harus menjadi katalis untuk kemitraan para pihak. 

“Skema kerja sama pembangunan global juga tidak lepas dari peran penting negara-negara berkembang", tukas Wamenlu.

Mengangkat tema “Towards shared prosperity: collaborative solutions for global development", DLC kali ini menghasilkan kesamaan pandang mengenai pentingnya reformasi Official Development Assistance (ODA) serta bagaimana ODA dapat mendukung, salah satunya, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. 

Sesi ke-7 DLC kali ini juga membahas tentang pola kemitraan dalam kerja sama pembangunan yang ideal, serta bagaimana membangun narasi dan strategi komunikasi terkait kerja sama pembangunan yang dapat diterima khalayak publik.

Menjelang peringatan Platinum Jubilee 70 tahun Konferensi Asia Afrika, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Siti Nugraha Mauludiah, dalam akhir sesi akhir DLC mengangkat kembali signifikansi Bandung Spirit sebagai wujud solidaritas diantara bangsa-bangsa dalam bekerja sama untuk menghadapi berbagai tantangan global. 

“Bandung Spirit masih sangat relevan dalam membangun solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara yang baru mencapai kemandirian ekonomi, untuk selanjutnya turut membantu negara-negara Selatan lainnya mencapai kemandirian ekonomi mereka sendiri",  pungkasnya.

Kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah DLC kali ini menunjukkan kembali peran sentralnya sebagai penggerak kerja sama pembangunan di antara negara-negara berkembang. 

Melalui semangat Bandung Spirit dan dalam rangka menjunjung tinggi penghormatan terhadap cita-cita bangsa Indonesia untuk ikut serta dalam perdamaian dunia, Indonesia melalui DLC memperkuat solidaritas dan kerja sama untuk menghadapi tantangan global bersama.(marpa)

×
Berita Terbaru Update