Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menghadiri Pembukaan Fasilitas Rumah Sakit Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (25/3/2024).(Foto: Angga Yogaswara/Biro Adpim Jabar) |
Sumedang.Internationalmedia.id.-Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menilai Rumah Sakit Universitas Padjajaran dapat menghadirkan pelayanan kesehatan berdasarkan penelitian.
Hal itu dikatakan Bey Machmudin usai membuka Pelayanan Fasilitas Rumah Sakit Universitas Padjajaran di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin (25/3/2024).
"Kami menyambut baik kehadiran Rumah Sakit Unpad walaupun masih tahap satu, tentunya ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di Jawa Barat. Dan ini rumah sakit pendidikan, yang artinya riset-riset pasti lebih maju lagi dibandingkan dengan rumah sakit lainnya," kata Bey.
Dengan fasilitas kesehatan yang canggih dibarengi dengan tenaga kesehatan yang kompeten pada bidangnya, Bey meyakini, RS Unpad bisa beroperasi optimal mengecek berbagai penyakit berdasarkan riset.
"Sehingga berbagai macam penyakit akan dikenal lebih dini karena ini rumah sakit pendidikan yang tidak pernah berhenti untuk melakukan penelitian," tuturnya.
RS Unpad tidak melulu bagi civitas akademica semata, melainkan untuk masyarakat Jabar, khususnya yang bermukim di kawasan Bandung timur dan Sumedang.
"Ini membantu kawasan sebelah timur Bandung Raya, jadi bertambah lagi rumah sakit dan saya lihat alatnya juga canggih. Tentunya rumah sakit ini juga akan menjadi tempat masyarakat menikmati layanan kesehatan yang baik," jelas Bey.
Dalam tahap pertama ini, RS Unpad menyediakan 200 tempat tidur. Sedangkan untuk operasional terbatas rumah sakit ini akan membuka fasilitas rawat jalan (poliklinik), Instalasi Gawat Darurat, laboratorium, dan pelayanan farmasi.
Fasilitas poliklinik meliputi spesialis penyakit dalam, spesialis kandungan (obstetri dan ginekologi), dan spesialis anak.
Selain itu diagnostik bedah, mata, THT, kulit dan kelamin, neurologi, juga rehabilitasi medis. Fasilitas laboratorium yang dibuka meliputi patologi klinik, patologi anatomi, dan radiologi.
Sementara itu Rektor Unpad Rina Indiastuti menyebutkan bahwa RS Unpad yang berada di Jatinangor akan diproyeksikan sebagai rumah sakit kelas A.
Menurutnya, sekarang sedang rencana (pembangunan) tahap dua dan insyaallah akan berdiri Rumah Sakit Unpad dengan kelas A.
"Artinya tidak hanya membantu masyarakat Jabar dengan pelayanan, tapi juga dengan rumah sakit pendidikan ini tentunya di sini menjadi pusat pengembangan tenaga-tenaga profesional di bidang kedokteran dan kesehatan sehingga ke depan akan membantu Jabar dan Indonesia," ungkap Rina.
Untuk menuju RS Unpad kelas A, Rina menegaskan harus melalui beberapa perencanaan melalui sinergi dan kerja sama dengan Pemda Provinsi Jabar.
Ia memastikan pelayanan optimal RS Unpad tahap II akan beroperasi pada 2027, melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Tahap dua sekarang lagi dalam perencanaan penandatanganan perjanjiannya di bulan September 2024. Pembangunan fisik di 2025 dan selesai 2026," ujarnya.
"Diharapkan pada 2027, (RS Unpad) beroperasi dengan tipe A dan itu semua izin dari Gubernur Jawa Barat karena izinnya dari provinsi. Mohon dukungannya," pungkas Rina.(Ter)