Bupati Toba, Poltak Sitorus bersama para peserta Musyawarah |
Toba.Internationalmedia.id.-Badan Usaha Milik Desa Bersama (Bumdesma) "Balige Raja" menggelar musyawarah antar desa untuk pertanggungjawaban Lembaga Keuangan Desa (LKD) tahun anggaran 2023 dan Rencana Perguliran tahun anggaran 2024.
Musyawarah ini diikuti 29 desa, yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna HKBP Balige, Kamis (21/3/2024).
Dalam laporan pertanggungjawaban tersebut, Bumdesma Balige Raja meraup untung sebesar Rp 102.300.556 sepanjang tahun 2023.
Adapun penyertaan modal Bumdesma Balige Raja bersumber dari eks-Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) sebesar Rp 2.019.608.034, ditambah penyertaan modal dari 7 desa tahun anggaran 2022 sebesar Rp 195.000.000 dan penyertaan modal dari 12 desa tahun anggaran 2023 sebesar Rp 111.226.560.
Dari jumlah modal tersebut, Bumdesma Balige Raja meraup untung sebesar Rp 102.300.556.
Dalam arahan dan sambutannya, Bumdesma "Balige Raja" Raup Untung Rp 100 Juta Tahun Anggara 2023berharap agar Bumdesma Balige Raja dijadikan Bumdesma yang bangkit, terus bergerak, jadi Bumdesma yang sehat dan jadi juara.
Bupati menyebut bahwa investasi desa dalam usaha Bumdesma sangat menguntungkan, sama halnya dengan yang dilakukan oleh Pemkab Toba saat ini yang berinvestasi di Bank Sumut sebesar Rp 5 miliar ditambah dengan modal awal.
"Kita punya investasi di Bank Sumut Rp 5 Miliar tambah modal kita di dalam. Sekarang satu tahun dari 39 miliar, kita dapat Rp 10 miliar. Hasil RUPS kemarin, modal Rp 39 miliar, kita dapat deviden 10 miliar," katanya.
Untuk mewujudkan Bumdesma yang sehat dan mendapat keuntungan besar, Bupati Toba menyarankan agar Bumdesma Balige Raja ditangani secara profesional dan menggunakan teknologi.
"Tangani secara profesional, gunakan teknologi. Sangat penting Bumdesma itu digitalisasi, supaya bisa ditangani profesional," saran Bupati.
Poltak Sitorus juga menyarankan agar Bumdesma Balige Raja tidak hanya bergerak disektor simpan-pinjam, namun juga harus merambah bisnis lain.
"Ke depan cari peluang yang ada di desa masing-masing. Kerjasama dengan pihak lain, misalnya hotel. Jadi nanti Bumdesma ini budidaya jamur jual ke hotel," lanjutnya.
Saran lain yang disampaikan oleh bupati adalah keterbukaan pengelolaan keuangan Bumdesma. Dirinya meminta agar pengurus melakukan pengelolaan keuangan yang terbuka dan akuntabel.
Tak hanya itu, dirinya juga berpesan agar Bumdesma Balige Raja menjadi Bumdesma Naraja. Bumdesma yang Marugamo/peduli, Maradat/sopan santun , Marparbinotoan/pintar bijaksana dan Maruhum /disiplin taat aturan hukum.
Pada kesempatan itu, Bumdesma Balige Raja juga memberika sembako berupa beras, minyak goreng, mie instan dan bahan sembako lainnya kepada 40 penerima yang bersumber dari hasil laba yang didapat. (MC/Ung)