Cape Town.Internationalmedia.id.-Dalam upaya memperkenalkan tradisi Pasar Rakyat Indonesia dan lebih mendekatkan masyarakat kedua negara, KJRI Cape Town menyelenggarakan “Indonesian Folk Market” (Pasar Rakyat) di halaman kantor KJRI (14/10).
Terdapat setidaknya 4.695 orang yang menghadiri Pasar Rakyat dengan antrian masuk yang panjang di depan dan samping KJRI. Cuaca cerah dan hangat juga mendukung suksesnya acara Pasar Rakyat.
Antusiasme Warga Negara Indonesia (WNI) yang menghadiri acara tersebut juga tampak jelas. Acara ini menjadi kesempatan sebagai wadah promosi budaya dan produk Indonesia, serta business matching.
KJRI Cape Town menyediakan booth untuk 16 vendor masyarakat Indonesia yang memperkenalkan dan menjual makanan-minuman, kerajinan tangan serta produk Indonesia lainnya.
Aneka kuliner (rendang, sate, nasi goreng, mie bakso, asinan, jajanan pasar, hingga es teler) serta beragam kerajinan tangan (patung kayu, baju batik, serta perhiasan perak) dapat ditemui di sana.
Dua perusahaan Indonesia yang telah masuk pasar Afrika Selatan (Indofood dan Kalbe Internasional) serta Indonesian Trade Promotion Center Johannesburg juga berpartisipasi mempromosikan produk Indonesia.
Sementara paket wisata ke Indonesia ditawarkan tour operator milik diaspora dan Friends of Indonesia.
Tarian tradisional Indonesia ditampilkan sanggar tari EOAN Group, di mana pelatihnya adalah WN Afrika Selatan alumni Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia. Di samping itu juga ditampilkan Cape Malay Choir - Young Men Sporting Club, yang merupakan kelompok paduan suara Cape Malay tertua.
Pasar Rakyat menampilkan karakter unik dan khas masyarakat Indonesia yakni keramahtamahan, persahabatan, dan ketulusan yang sangat mengena di hati komunitas Cape Malay. Hal ini menjadi perekat alami dalam memperkuat hubungan masyarakat Indonesia - Cape Town.
Komunitas Cape Malay mencapai lebih dari 300 ribu orang, di mana nenek moyang mereka berasal dari Indonesia, seperti Tuan Guru dari Tidore dan Syekh Yusuf Al Macassari yang diasingkan ke Cape Town sekitar abad 16 dan 17 semasa kolonial.
Sebagai puncak acara, Pasar Rakyat menghadirkan artis Indonesia Tiyara Ramadhani (Rara) dan Hari Putra dari LIDA. Mereka membawakan lagu-lagu Indonesia dari beragam genre, termasuk dangdut yang mendapat sambutan sangat meriah dari pengunjung yang turut menikmati lantunan musik tersebut.
Acara kemudian ditutup dengan tarian dari pengunjung dan panitia Indonesian Folk Martket dengan lagu maumere yang dinyanyikan Rara dan Hari.(marpa)