Namibia.Internationalmedia.id.- KBRI Windhoek dan Kedutaan Besar Malaysia di Windhoek berkolaborasi menyelenggarakan kuliah umum mengenai ASEAN di Wisma Duta Indonesia di Windhoek, Namibia (23/08).
Acara dihadiri 50 partisipan, termasuk dosen dan mahasiswa dari University of Namibia, Namibia University of Science and Technology, International University of Management, serta Limkokwing University yang dibuka Duta Besar RI di Windhoek, Wisnu Edi Pratignyo.
“Kuliah Umum ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari ASEAN, dan sekaligus sosialisasi serta menggaungkan Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023", kata Dubes Wisnu dalam sambutan membuka acara.
Pembicara dalam kuliah umum mengenai ASEAN adalah Dato Dr. Mohamad Rameez Yahya (KUAI Kedubes Malaysia di Windhoek) dan Ari Hadiman, Sekretaris Pertama/Kepala Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Windhoek. Dr. Sulthon Sjahril, Counsellor/Kepala Fungsi Ekonomi KBRI Windhoek bertindak sebagai moderator.
Peserta mendengarkan dengan seksama pemaparan Dato Dr. Rameez mengenai Sejarah dan Perkembangan ASEAN, serta penjelasan mengenai Keketuaan Indonesia di ASEAN oleh Ari Hadiman. Energi positif mengalir dalam sesi tanya jawab aktif yang menghasilkan diskusi yang mendalam.
Dubes RI Windhoek, Y.M. Wisnu Edi Pratignyo, turut meramaikan dengan melemparkan pertanyaan menarik kepada hadirin. Tumbler batik eksklusif menjadi hadiah istimewa untuk mereka yang berhasil menjawab dengan tepat.
Acara ditutup dengan makan siang bersama dengan menyajikan kuliner khas Indonesia seperti Rendang Sapi, Ayam Bumbu Kecap, Gado-gado, es Cendol dan Bolu Gulung. Selain itu, Kedubes Malaysia juga memeriahkan menu makan siang dengan menyajikan Bihun Goreng dan snack khas Malaysia, yang menambah variasi dan keberagaman pengalaman kuliner para hadirin.
Para mahasiswa dan dosen yang hadir mengapresiasi acara Kuliah Umum karena menambah wawasan dan pemahaman mereka mengenai kerja sama ASEAN dan peluang yang dapat dimanfaatkan lebih jauh untuk menjalin hubungan antara ASEAN dengan negara-negara Afrika, maupun antara ASEAN dengan organisasi regional di Kawasan Afrika.
Saat ini di Namibia, hanya terdapat dua negara anggota ASEAN yang membuka Kantor Perwakilan Diplomatik, yaitu Indonesia dan Malaysia. (marpa)
