Salam Perdamaian ke dua orang tua anak yang bertikai |
Salah satu siswa mengalami luka di bagian kepala, sedangkan salah satu siswa lainnya mengalami luka di bagian tangan kirinya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (8/8/2023) lalu.
Upaya perdamaian sempat ditempuh pihak keluarga namun gagal hingga berujung pada laporan polisi. Menanggapi peristiwa yang mencoreng dunia pendidikan tersebut, Bupati Toba, Poltak Sitorus dengan gerak cepat hadir untuk memediasi ke dua belah pihak.
Upaya mediasi ini dilakukan di SMP Negeri 2 Silaen pada Jumat (11/8/2023) pagi. Selain dihadiri oleh pihak sekolah dan keluarga kedua belah pihak, mediasi tersebut juga dihadiri oleh Kapolsek Silaen, AKP R. Tampubolon, Danramil 14/Silaen Kapten Alamsyah Daulay, Kadis Pendidikan Toba, Rikardo Hutajulu dan Kepala Desa setempat.
Dalam upaya mediasi itu, Bupati Toba, Poltak Sitorus mengatakan bahwa anak-anak sekolah saat ini adalah masa depan dimasa mendatang. Karena itu sangat penting untuk menjaga dan mendidikan anak-anak agar menjadi anak yang disiplin dan berhasil.
"Anak-anak kita ini adalah masa depan bangsa. Jika anak-anak kita tidak baik, bangsa ini akan rusak. Nah, masa remaja anak-anak itu tidak stabil. Saya yakin kitapun pasti pernah berantam semasa remaja," ujar Poltak Sitorus.
Poltak Sitorus juga berpesan kepada orang tua agar selalu menegur anaknya ketika melakukan kesalahan. Terlebih anak-anak remaja sering tidak menyadari bahwa bahwa perilaku dan tindakannya salah.
"Anak saya kalau salah saya langsung ingatkan. Kadang dia melawan karena karena merasa tidak salah. Tapi dalam pikiran saya, lebih baik saya lawannya berhantam daripada dia berantam sama orang lain," lanjut Poltak Sitorus.
Usai memberi penjelasan dan masukan, kedua pihak keuarga akhirnya sepakat untuk berdamai.
Poltak Sitorus juga mengingatkan semua pihak tidak lagi saling membenarkan atau menyalahkan orang lain. (MC/Ung)