Kenaikan harga gas Elpiji Ditangguhkan |
Garut.Internationalmedia.id.-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terpaksa menunda keputusan menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG atau Elpiji ukuran 3 Kg menyusul ada penolakan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut.
Penolakan tersebut dilakukan karena sejumlah anggota DPRD menemukan adanya pangkalan penjualan gas Elpiji fiktif yang dinilai akan merugikan masyarakat.
Temuan itulah yang membuat Pemkab Garut langsung merespon dengan menunda sementara keputusan kenaikan HET LPG 3 Kg. Sebelumnya Bupati Garut, Rudy Gunawan Jumat (31/3/2023) menaikan harga gas Elpiji. Semula HET Elpiji 3 Kg dari Rp16.500 dinaikan menjadi Rp19.500/tabung 3Kg.
DPRD Garut memberi catatan untuk Pemkab Garut, dengan ditemukannya ada pangkalan fiktif. ini harus disikapi serius agar distribusi Elpiji 3 Kg bisa tepat sasaran.
Bupati sendiri menyatakan, Ihwal penundaan kenaikan harga Elpiji, belum tahu mau sampai kapan. Pihaknya akan terus melakukan evaluasi dan juga penelitian lanjut.
Menurut Bupati, hingga saat ini di Garut terdapat 1.400 pangkalan yang terdaftar. Angka tersebut katanya masih bercampur dengan pangkalan fiktif.
Ditambahkan, realitas di lapangan meski HET Elpiji 3 Kg masih ditunda kenaikannya tetapi harga di pasaran tetap tinggi. Pasalnya warga tidak membeli di pangkalan tetapi membeli ke pengecer.
"HET sekarang masih Rp.16.500 per tabung. Tapi masyarakat membelinya dengan harga Rp 25.000 hingga Rp.30.000 per tabung," kata Rudy. Ia berharap dan mengimbau agar warga Garut membeli Elpiji 3 Kg langsung saja ke pangkalan agar harganya sesuai dengan HET.(mar)