Program Rutilahu |
Bandung.Internationalmedia.id.-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady menyatakan selama malakukan reses, perbaikan rutilahu merupakan primadona.
"Rutilahu benar-benar menjadi primadona. Di semua titik reses saya, ternyata semuannya menginginkan program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) terus dilanjutkan," ujar Wakil Ketua Fraksi Gerindra itu.
Hal itu disampaikan Daddy kepada wartawan usai melakukan reses II tahun sidang 2022-2023. Reses dilakukan Daddy di delapan titik pada tanggal 13-22 Februari 2023.
Masih menurut Daddy, "Ternyata masih banyak desa di daerah pemilihan saya yang meminta bantuan perbaikan rutilahu. Permintaannya bervariasi. Ada desa yang hanya meminta perbaikan 20 rumah, tetapi ada pula yang minta hingga 50-60 rumah.
Itu menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat, paling tidak di Cirebon-Indramayu yang membutuhkan kelanjutan program tersebut."
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2022 Pemprov Jabar sudah merealisasikan program perbaikan rutilahu sebanyak 31.000. Pada tahun 2023 juga sudah direncanakan perbaikan 11.400 rutilahu. Namun, ternyata memang masih sangat banyak rumah yang tidak layak huni.
Dengan demikian, tidak aneh jika program tersebut disambut hangat dan sangat antusias oleh mereka yang membutuhkan. Apalagi, di tengah kondisi perekonomian seperti sekarang ini.
Program perbaikan rutilahu diluncurkan Pemprov Jabar sudah cukup lama. Bantuan stimulus yang diberikan pun terus meningkat, mulai Rp 7,5 juta per rumah hingga sekarang sudah Rp 20 juta per rumah. Namun, dana tersebut sifatnya stimulus. Meskipun begitu, jumlah tersebut masih dinilai cukup membantu mereka yang membutuhkan.
"Saya kira program ini sangat baik. Namun, ke depan jumlah nilai bantuannya harus ditingkatkan karena harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Ini memang bukan bantuan untuk perbaikan rutilahu secara total, tetapi sifatnya hanya stimulus," tambah Daddy.
Dalam masa pemerintahan Gubernur Ridwan Kamil ditargetkan untuk menyelesaikan perbaikan rutilahu sebanyak 100.000 unit. Hingga anggaran murni 2023, jumlah tersebut hampir tercapai. Totalnya sudah terealisasi 95.000 rumah lebih.
"Namun mengingat masih banyaknya permintaan masyarakat, kiranya program tersebut harus terus dilanjutkan menjadi bagian dari program pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, siapapun gubernurnya" pungkas Daddy.(Ter)