London.Internationalmedia.id.-Think tank dialogue merupakan kegiatan tahunan KBRI London yang memfasilitasi tukar pandangan kalangan non pemerintah.
Tahun ini acara diselenggarakan secara hybrid, sebagai rangkaian kegiatan promosi “Experience Indonesia: Discover Invaluable Stories" pada 6-8 November 2022, yang bertujuan mempromosikan hubungan Inggris-Indonesia di berbagai bidang.
“Selama keketuaan Indonesia, ASEAN akan terus berupaya menjadi bagian solusi tantangan global melalui perannya sebagai Regional Agent for Peace and Stability", demikian disampaikan Duta Besar Desra Percaya saat membuka 4th Indonesia-UK Think Tank Dialogue yang digelar KBRI London (8/11) pagi waktu London.
Mengambil momentum persiapan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 dan peran Inggris sebagai Mitra Wicara ASEAN terbaru, forum angkat topik “ASEAN at the driver's seat: Indonesia's 2023 Chairmanship and the role of Dialogue Partners".
Forum dimoderasi Veerle Nouwens, peneliti senior think tank RUSI, dan hadirkan pembicara dari think tank terkemuka kedua negara, CSIS Indonesia yang diwakili Dr Lina Alexandra (Kepala Departemen Hubungan Internasional) dan Chatham House diwakili Ben Bland (Direktur Program Asia Pasifik).
Turut sebagai pembicara adalah Dr Claire Smith, Pengajar Senior University of York, serta Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kementerian Luar Negeri, Faizal Chery Sidharta.
Acara dihadiri sekitar 50 peserta dari Kementerian Luar Negeri (FCDO) Inggris, kalangan diplomatik di London, serta organisasi think tank dan universitas terkemuka di Inggris.
Sebagai forum Track II, pertemuan menghimpun masukan pemikiran untuk Keketuaan Indonesia tahun 2023, termasuk pentingnya ASEAN untuk perkuat mekanisme dalam hadapi situasi kawasan seperti Myanmar maupun isu-isu yang berdampak global.
ASEAN juga dipandang perlu mengembangkan kemampuan menavigasi dan menentukan agenda kawasan, didukung peran aktif Mitra Wicara seperti Inggris, sehingga kebijakan “Indo-Pacific tilt" Inggris dapat mendukung peran ASEAN sebagai sentra dalam pemetaan arsitektur kawasan.
Pemilihan topik pertemuan dilatarbelakangi ekspektasi tinggi terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN, saat kawasan Indo-Pasifik menjadi teater penting bagi persaingan maupun kerja sama antarnegara.
Indo-Pasifik juga menjadi salah satu pusat perdagangan global, dengan potensi ekonomi yang besar bagi negara-negara kawasan. Nilai strategis Indo-Pasifik dan ASEAN telah mendorong Inggris bergabung menjadi Mitra Wicara ASEAN, sebagai strategi untuk lebih dekat dengan Indo-Pasifik.
“Kita optimis, Indonesia akan sukses membawa ASEAN menjadi entitas regional yang lebih adaptif dalam menawarkan solusi tantangan global," demikian pungkas Dubes Desra di akhir dialog.(marpa)