Tarutung.Internationalmedia.id.- Kepala Kepolisian Daerah(Kapolda) Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengimbau agar masyarakat Tarutung yang digoyang gempa dini hari tetap tenang mengahapi terjadinya gempa.
"Kita berharap agar masyarakat tetap tenang, tidak perlu takut dan panik, lebih baik keluar dari rumah,"pesannya.
Pesan ini disampaikan Kapolda, Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak kepada para wartawan saat meninjau Posko di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, Sabtu, (1/10).
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, kedatangannya ke Taput untuk menbantu melakukan evakuasi terhadap korban gempa yang terjadi.
Bangunan sekolah yang rusak rusak akibat digoyang gempa |
Untuk itu Kapolda mengatakan bahwa saat ini pihaknya masuk tahap mengatasi dan mendata akibat terjadinya gempa yang terjadi.
"Saat ini TNI dan Polri turut membantu baik dengan menurunkan personil maupun peralatan-peralatan yang bisa membantu mengatasi permasalahan paska gempa,"katanya.
"Saat ini juga TNI-Polri bersama Pemda dan masyarakat sama-sama membersihkan puing-puing gempa," tambahnya.
Juga saat ini dapur-dapur umum telah dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terdampak.
Selain itu, kata Kapolda, pihaknya juga sedang melakukan koordinasi kepada pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Dinas PUPR guna mengatasi kondisi jalan yang rusak dan longsor akibat gempa.
"Kementerian PUPR sekarang sudah turun kemari untuk mengatasi jalan longsor dan retak,"katanya.
Salah seorang warga luka mendapat pertolongan medis |
Dikatakan, berdasarkan informasi dari 15 kecamatan yang ada di Taput, hanya 4 kecamatan yang terdampak langsung akibat gempa.
Kebakaran Sarulla Masih Dalam Lidik
Menyinggung masalah terbakarnya Pasar Sarulla bersamaan dengan terjadinya gempa, Kapolda mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab terbakarnya Pasar Sarulla akibat dari hantaman gempa.
"Mohon maaf teman-teman saya tidak bisa menyimpulkan itu (Kebakaran Pasar Sarulla) apakah dampak (Gempa) atau tidak,"ujar Kapolda.
Menurut Kapolda, peristiwa kebakaran Pasar Sarulla dan terjadinya gempa memiliki rentang waktu yang berbeda.
"Terbakaranya Pasar Sarulla terjadi pukul, 05. Wib lebih, sedangkan gempa terjadi pada pukul 02.30 wib,"tambah Kapolda.
Untuk itu Kapolda mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran Pasar Sarulla Pahae Jae.
"Makanya kita masih terus mendalami, tadi Tim Inafis sedang melakukan pemeriksaan dan penyelidikan dilapangan apa yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Jadi mohon waktu teman-teman karena tim saya masih bekerja sampai saat ini," tandasnya.
Kasi Humas Kepolisian Resort Tapanuli Utara (Polres Taput), Aiptu Walpon Baringbing sebelumnya melaporkan, sebanyak 19 unit Ruko di Pasar Sarulla Pahae Jae terbakar pada Sabtu dini hari.
Walfon mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu.
"Penyebab kebakaran api diduga berasal dari arus pendek/korslet listrik dari atap rumah orang tua saksi RN,"katanya.
Berikut data dan jumlah kerusakan fisik dan korban jiwa yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah Kabupaten Taput akibat Gempa Tektonik 6.0 Skala Richer yang menguncang Kabupaten Tapanuli Utara pada Sabtu (1/10) sekira pukul 02:28 Wib dini hari, yaitu.
1.Gedung Pemerintah sebanyak 9 unit
2.Rumah Warga sebanyak 230 unit
4.Rumah Ibadah sebanyak 14 unit
5.Fasilitas Kesehatan 1 unit
6.Jalan/Jembatan/Irigasi sebanyak 1 buah.
Sedangkan korban luka-luka sebanyak 25 orang, dan meninggal dunia 1 orang atas nama Leo Silaban.
Bupati Taput Drs Nikson Nababan, MSi dalam keterangan persnya bersama Kapolda Sumut mengatakan, akibat terjadinya gempa seorang warga dinyatakan meninggal dunia dan 25 orang mengalami luka-luka.
Satu orang meninggal karena sakit jantung saat terjadinya gempa, selebihnya ada luka-luka sebanyak 25 orang.
Nikson mengatakan, saat ini para korban luka sedang ditangani oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung dan sebagian di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan biaya perobatannya gratis.
Selain korban meninggal dan luka-luka, Bupati menambahkan, ada sebanyak 25 sarana dan prasarana lainnya yang mengalami kerusakan, seperi bangunan pemerintah, rumah penduduk, gereja, jalan dan jembatan.
Kemudian, akan membantu perbaikan kerusakan rumah warga dan gereja yang ditimbulkan gempa tersebut. Saat ini pihaknya sedang membuat posko di setiap kecamatan untuk penanganan gempa.
"Bahkan setiap kepala desa (Kades) juga sudah kita minta untuk mebuat posko,"tandasnya.(lysmar)