Bali.Internationalmedia.id.- Indonesia kembali menunjukkan peran dan kepemimpinan global dalam pengembangan kerja sama internasional ekonomi kreatif.
Hal itu terwujud pada penyelenggaraan The 3rd World Conference on Creative Economy (WCCE) di Bali, 5 – 7 Oktober 2022, yang dihadiri lebih dari 800 peserta secara fisik dan 200 peserta secara online. Acara The 3rd WCCE tersebut dibuka oleh Presiden RI, dengan didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Menteri Luar Negeri.
Peserta The 3rd WCCE berasal dari 54 negara, termasuk 5 Menteri Asing, Sekjen Developing-8, Sekjen Indian Ocean Rim Association (IORA) dan perwakilan UNESCO, UNCTAD, UNIDO, Uni Afrika, dan Islamic Development Bank.
The 3rd WCCE tersebut terdiri dari sesi Plenary, Expo dan Ministerial Meeting. Plenary menghadirkan 35 pembicara dari seluruh kawasan dunia dengan membahas berbagai isu ekonomi kreatif.
Ministerial Meeting pada The 3rd WCCE yang dipimpin oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dengan didampingi oleh Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu Tri Tharyat, berhasil menyepakati dokumen akhir berjudul “Bali Creative Economy Roadmap 2022."
Roadmap tersebut terdiri dari 16 langkah aksi penguatan ekonomi kreatif, di antaranya (i) penguatan kontribusi ekonomi kreatif pada SDGs, (ii) pendirian center of excellence, (iii) transformasi digital, (iv) pemanfaatan kekayaan intelektual, (v) penyiapan skill dan pengetahuan, dan (vi) perlindungan sektor informal.
Roadmap akan menjadi acuan bagi Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait di berbagai negara dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Sementara itu, WCCE Expo diikuti 32 institusi dari berbagai negara. Para pelaku ekonomi kreatif nasional yang bergerak pada bidang animasi, game, kerajinan, fashion, dan aplikasi menggunakan kesempatan Expo tersebut untuk mempromosikan produk dan membangun jejaring internasional.
Expo juga menjadi ajang promosi khusus batik Pamekasan melalui fashion show di hadapan para delegasi.
Para delegasi asing mengapresiasi inisiatif penyelenggaraan WCCE dan peran aktif diplomasi Indonesia dalam pengarusutamaan kerja sama ekonomi kreatif global. Beberapa negara bahkan berkeinginan terus berkonsultasi, bersinergi, dan belajar dari Indonesia untuk membangun sektor ekonomi kreatif.
Sebagai tindak lanjut The 3rd WCCE Kementerian Luar Negeri akan mempromosikan Roadmap tersebut di berbagai pertemuan multilateral, regional dan bilateral untuk melanjutkan pengarustamaan ekonomi kreatif, di antaranya melalui rencana pengajuan Resolusi kedua tentang ekonomi kreatif pada Sidang Majelis Umum PBB dan penyelenggaraan ASEAN Creative Economy Business Forum II dalam rangkaian Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.
Sejalan dengan Visi 2045 yang menargetkan Indonesia sebagai pemain ekonomi kreatif utama dunia di tahun 2045, Kemlu akan terus mengusahakan kerja sama yang fokus, terukur dan konkrit.
Salah satunya melalui tindak lanjut MoU kerja sama capacity building dengan WIPO dalam penguatan branding ekonomi kreatif nasional yang ditandatangani pada The 3rd WCCE.
Promosi sektor-sektor unggulan ekonomi kreatif ke pasar internasional juga akan terus digalakkan secara berkelanjutan di berbagai kawasan.(marpa)