Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom bersama Provinsial Capusin Medan, Pastor Selektinus Manalu, Pastor Paroki Pangururan, Masseo Sitepu, Biarawan/i dan Jemaat Khatolik St. Mikhael Pangururan |
Samosir.Internationalmedia.id.- Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom hadir menyaksikan pesta perak 25 Tahun Gereja Inkulturatif, Pesta Pelindung Paroki dan Dedikasi Altar di Gereja Katolik St. Mikhael Pangururan, Kamis(29/09/2022).
Ada makna yang luar biasa dari perayaan hari ini. Dedikasi merupakan pesan dalam perayaan ini. Dedikasi merupakan pengorbanan, pelayanan untuk sebuah tujuan yang mulia.
Di samping bangunan Gereja yang megah, Gereja harus menjadi gereja yang hidup memiliki dedikasi melayani Tuhan ungkap Vandiko Gultom mengawali Sambutannya.
Dalam perjalanan 25 tahun Gereja inkulturatif, Bupati Samosir mengajak seluruh jemaat melayani Tuhan dengan perwujudan saling mengasihi dan melayani sesama.
Menjadikan gereja tempat memuji, memuliakan Tuhan. Tempat mendapatkan ajaran firman. "Ketika kita melayani Tuhan, nama Tuhan akan dipermuliakan dan karya Tuhan semakin nyata bagi Kabupaten Samosir dan Masyarakat," tambahnya
Dikatakan, Pemkab. Samosir akan membantu pembangunan gereja Khatolik Inkulturatif Paroki St. Mikhael Pangururan. Bupati menilai bahwa umat Khatolik tetap bersinergi dengan Pemkab Samosir baik dalam menjaga kerukunan umat, sosialisasi program pemerintah serta dengan bangunan yang penuh citra budaya, membantu Pemkab Samosir melestarikan kebudayaan.
"Semoga Allah Bapa Tri Tunggal selalu menyertai dan memberkati dalam melaksanakan seluruh tugas dan tanggung jawab serta pengabdian kita masing-masing, demi terwujudnya pembangunan Samosir yang lebih baik lagi" tutup Bupati Samosir mengakhiri Sambutanya.
Uskup Agung Medan diwakili Vikaris Efiskopal St. Thomas Rasul Samosir, Ambrosius Nainggolan mengatakan, bangunan yang ada saat ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Samosir.
Dalam berbagai acara Bupati Samosir selalu hadir. Kedatangannya jangan dianggap sebagai pribadi, melainkan tanda kedatangan negara yang tetap menyertai jemaat dan masyarakatnya.
Paroki Pangururan merupakan kebanggaan, kebanggaan nampak dari arsitektur gereja yang inkulturatif. Arsitektur Inkulturatif bukan hanya kebanggaan Katholik saja, tapi juga bagi jemaat lain, ada kebanggaan tersendiri atas berdirinya gereja tersebut.
Pembangunan dan pemberkatan Goa Maria untuk lebih mendekatkan mendekatkan diri dengan Tuhan melalui doa. Lebih mementingkan kemuliaan peribadatan. Tidak melarang berfoto, tetapi harus lebih dahulu berdoa karena bangunan tersebut bukan hanya hiasan, tambah Ambrosius.
Turut hadir pimpinan OPD Kab. Samosir, Provinsial Capusin Medan, Pastor Selektinus Manalu, Pastor Paroki Pangururan, Masseo Sitepu, Biarawan/i dan Jemaat Khatolik St. Mikhael Pangururan.(Ung)