Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil I (Kota Bandung dan Kota Cimahi) Dr. H. Haru Suandharu |
Bandung.Internationalmedia.id.-Belakangan ini ramai dibicarakan mengenai ulama kondang Indonesia yang ditolak masuk negara Singapura karena dianggap seorang ekstrimis dengan ceramahnya dan masyarakat Indonesia harus menyikapinya dengan sudut pandang yang bijak akan hal tersebut.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil I (Kota Bandung dan Kota Cimahi) Dr. H. Haru Suandharu dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan menanggapi fenomena tersebut.
Haru mengatakan, pentingnya pemahaman Pancasila bagi masyarakat Indonesia adalah jika adanya permasalahan seperti ini, menurutnya setiap orang mempunyai pendapatnya masing, namun Pancasila lah yang mempersatukan keutuhan negara.
"Yang penting bagi kita adalah Bagaimana kita menyikapi sudut pandang yang berbeda-beda ini, masing-masing orang punya pendapat, tapi kita bisa dipersatukan dengan cara pandang Pancasila," katanya di Kota Bandung, Rabu, (18/5/2022).
Selain itu, Haru juga melihat adanya polemik masa jabatan presiden dengan menunda pemilihan presiden mendatang. Dirinya menyebut, hal tersebut sudah tertuang Undang Undang Dasar 1945, oleh sebab itu masyarakat penting memahami 4 pilar kebangsaan ini.
"Misalnya mau mengundurkan pemilu itu kan harus dilihat lagi konstitusi kita, harus dilihat lagi undang-undang dasar 1945, kalau memang mau merubah masa jabatan presiden harus di amandemen undang-undang dasar 1945," ujarnya.
Haru berharap, dengan adanya Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini, masyarakat dapat mengimplementasikan Pancasila, NKRI, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya berharap dengan sosialisasi 4 pilar ini peserta itu bisa melihat bagaimana 4 pilar ini dalam kehidupan sehari-hari, implementasi seperti apa, dan juga bagaimana kita hadir memberikan manfaat kepada masyarakat," harapnya.
"Jangan sampai masyarakat yg diajak pusing dengan mempertentangkan antara Islam dengan pancasila serta antar suku juga," tutup Haru.(Ter)