Jakarta.Internationalmedia.id.-Sebagai bagian dari transformasi digital kesehatan bidang layanan kesehatan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan digitalisasi data imunisasi anak di Indonesia.
Sistem pendataan imunisasi anak tidak lagi dilakukan
manual melainkan langsung tersimpan di aplikasi PeduliLindungi seperti
vaksinasi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes)
Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangan pers yang diakses di kanal YouTube
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (13/05/2022).
“Terkait dengan imunisasi, kami akan melakukan digitalisasi penuh, sehingga semua anak-anak yang nanti kita lakukan imunisasi akan terekam individunya,” kata Menkes.
Budi menilai, upaya digitalisasi data imunisasi ini akan memudahkan orang tua untuk mengakses data imunisasi anak setiap saat. Bahkan sampai belasan tahun ke depan tanpa perlu khawatir hilang, tercecer ataupun rusak, seperti kartu atau buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang selama ini digunakan untuk mencatat data imunisasi anak.
“Setiap anak akan memiliki sertifikat elektronik
yang disimpan secara digital, jadi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan, baik 15
tahun lagi atau 20 tahun lagi, data itu tetap tersimpan dengan aman di
Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Menkes mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan
sejumlah persiapan untuk mengimplementasikan sistem ini.
“Sekarang dalam persiapan, diharapkan sebentar lagi
sudah siap dan bisa digunakan untuk mendukung peningkatan cakupan program
imunisasi rutin pada anak,” pungkasnya. (lys)