Jakarta.Internationalmedia.id.-Meskipun memberikan tantangan berat bagi perekonomian, namun pandemi COVID-19 memiliki dampak positif dalam mendorong ekonomi digital.
Pandemi telah menjadi katalis bagi konsumen untuk bermigrasi ke platform digital, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada webinar “Indonesia-Vietnam Business Opportunities to Accelerate Economic Recovery: Creative Economy and Digital Economy“, yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI Ho Chi Minh City, Rabu (24/11/2021).
Menurut Menteri Sandiaga, Indonesia memiliki potensi pasar ekonomi digital yang besar yang nampak dari jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta orang dengan nilai transaksi perdagangan digital mencapai lebih dari 18 juta USD di tahun 2020 dan terus meningkat di tahun 2021 senilai 23,5 juta USD.
Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi menyatakan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk sama-sama memajukan pemulihan ekonomi melalui ekonomi digital.
Di Vietnam sendiri ekonomi digital diproyeksikan mencetak 220 milyar USD di tahun 2030, dan akan menempatkan Vietnam di urutan ke-2 setelah Indonesia, di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai perwakilan RI di Vietnam, KBRI Hanoi bersama KJRI Ho Chi Minh City tentu berkomitmen untuk terus mengawal kontribusi kerja sama kedua negara bagi pemulihan ekonomi di kawasan maupun global.
Konsul Jenderal RI Ho Chi Minh City, Agustaviano Sofjan, yakin penduduk kedua negara yang didominasi usia muda dengan karakteristik kreatif dan inovatif akan menjadi kunci keberhasilan kolaborasi kedua negara.
“Ke depan, bersama KBRI Hanoi, KJRI Ho Chi Minh City akan terus mengidentifikasi peluang bisnis yang berdampak pada peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara, khususnya melalui ekonomi kreatif dan ekonomi digital", ujar Konjen Agustaviano.
Webinar dimaksud berlangsung selama 2 hari, 24-25 November 2021, diikuti oleh para pelaku usaha baik dari Indonesia maupun Vietnam, khususnya Vietnam Selatan yang menjadi wilayah kerja KJRI Ho Chi Minh City.
Webinar bertujuan untuk memberikan gambaran terkini mengenai berbagai peluang dan tantangan dalam mengembangkan usaha, khususnya di bidang ekonomi kreatif seperti industri kuliner dan di bidang ekonomi digital.
Beberapa narasumber yang hadir dalam diskusi panel diantaranya, Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Kemdag RI, Dr. Miftah Farid; Deputy Director General of VIETRADE, Bui Thi Thanh An yang menjelaskan perkembangan dan peluang perdagangan antara kedua negara.
Pembicara lainnya asal Indonesia di Ho Chi Minh City memaparkan pengalaman dan siasat berbisnis di masa pandemi.
Hadir, Arief Gunawan pengelola Hotel Villa Song Saigon dan pemilik restoran Indonesia Danny Hidayat (BAKMIE) serta Ricoh (VINDO). Ketiga pengusaha asal Indonesia di HCMC ini memiliki semangat yang sama dalam memanfaatkan peluang berbisnis melalui adaptasi dan inovasi.(marpa)
Jakarta.Internationalmedia.id.-Meskipun memberikan tantangan berat bagi perekonomian, namun pandemi COVID-19 memiliki dampak positif dalam mendorong ekonomi digital.
Pandemi telah menjadi katalis bagi konsumen untuk bermigrasi ke platform digital, kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada webinar “Indonesia-Vietnam Business Opportunities to Accelerate Economic Recovery: Creative Economy and Digital Economy“, yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI Ho Chi Minh City, Rabu (24/11/2021).
Menurut Menteri Sandiaga, Indonesia memiliki potensi pasar ekonomi digital yang besar yang nampak dari jumlah pengguna internet di Indonesia sebanyak 202,6 juta orang dengan nilai transaksi perdagangan digital mencapai lebih dari 18 juta USD di tahun 2020 dan terus meningkat di tahun 2021 senilai 23,5 juta USD.
Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi menyatakan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk sama-sama memajukan pemulihan ekonomi melalui ekonomi digital.
Di Vietnam sendiri ekonomi digital diproyeksikan mencetak 220 milyar USD di tahun 2030, dan akan menempatkan Vietnam di urutan ke-2 setelah Indonesia, di kawasan Asia Tenggara.
Sebagai perwakilan RI di Vietnam, KBRI Hanoi bersama KJRI Ho Chi Minh City tentu berkomitmen untuk terus mengawal kontribusi kerja sama kedua negara bagi pemulihan ekonomi di kawasan maupun global.
Konsul Jenderal RI Ho Chi Minh City, Agustaviano Sofjan, yakin penduduk kedua negara yang didominasi usia muda dengan karakteristik kreatif dan inovatif akan menjadi kunci keberhasilan kolaborasi kedua negara.
“Ke depan, bersama KBRI Hanoi, KJRI Ho Chi Minh City akan terus mengidentifikasi peluang bisnis yang berdampak pada peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara, khususnya melalui ekonomi kreatif dan ekonomi digital", ujar Konjen Agustaviano.
Webinar dimaksud berlangsung selama 2 hari, 24-25 November 2021, diikuti oleh para pelaku usaha baik dari Indonesia maupun Vietnam, khususnya Vietnam Selatan yang menjadi wilayah kerja KJRI Ho Chi Minh City.
Webinar bertujuan untuk memberikan gambaran terkini mengenai berbagai peluang dan tantangan dalam mengembangkan usaha, khususnya di bidang ekonomi kreatif seperti industri kuliner dan di bidang ekonomi digital.
Beberapa narasumber yang hadir dalam diskusi panel diantaranya, Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Kemdag RI, Dr. Miftah Farid; Deputy Director General of VIETRADE, Bui Thi Thanh An yang menjelaskan perkembangan dan peluang perdagangan antara kedua negara.
Pembicara lainnya asal Indonesia di Ho Chi Minh City memaparkan pengalaman dan siasat berbisnis di masa pandemi.
Hadir, Arief Gunawan pengelola Hotel Villa Song Saigon dan pemilik restoran Indonesia Danny Hidayat (BAKMIE) serta Ricoh (VINDO). Ketiga pengusaha asal Indonesia di HCMC ini memiliki semangat yang sama dalam memanfaatkan peluang berbisnis melalui adaptasi dan inovasi.(marpa)