Jakarta.Internationalmedia.id.-Indonesia-Central and Eastern Europe Business Forum atau INACEE Business Forum untuk pertama kalinya diselenggarakan secara daring dan menghasilkan kesepakatan bisnis bernilai USD 3,1 juta atau sekitar Rp. 44 miliar.
Forum diselenggarakan secara hybrid oleh Kementerian Luar Negeri, didukung Perwakilan RI di kawasan Eropa Tengah dan Timur, serta Kementerian dan Lembaga terkait pada Kamis (7/10/2021).
Forum bertemakan Doing Business with Indonesia : Asia's Economic Power House dihadiri secara virtual oleh lebih dari 300 peserta.
Selain itu, 60 peserta lainnya hadir secara presensial di lokasi pelaksanaan kegiatan, 7 tamu undangan di antaranya adalah Duta Besar negara Eropa Tengah dan Timur di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan.
Forum dibuka secara resmi oleh Menteri Luar Negeri, Retno L. P. Marsudi yang intinya menyampaikan tiga prioritas kerja sama Indonesia dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur, yaitu memulihkan konektivitas dan mendukung interaksi bisnis, meningkatkan kemitraan di sektor-sektor potensial, termasuk ekonomi hijau dan memperkuat kerja sama bidang teknologi digital.
Dua kesepakatan bisnis ditandatangani secara virtual, yaitu antara perusahaan Bulgaria Picco Ltd dan Sasa Indonesia (PT. Rodamas Inti Internasional) dengan nilai transaksi sebesar USD 1,4 juta atau sekitar Rp. 19,8 miliar untuk pembelian High Fat Desiccated Coconut.
Penandatanganan kesepakat bisnis kedua antara perusahaan Ukraina SMART4B bekerja sama dengan PT Eksyar Berkah Jaya untuk membentuk asosiasi bisnis dan kerja sama dagang senilai USD 1,5 juta atau sekitar Rp. 21,3 miliar untuk pembelian sejumlah produk, seperti kopi, mocaf, dan lada putih.
Kedua transaksi bisnis tersebut dihadiri dan difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Ukraina merangkap Armenia dan Georgia, Yuddy Chrisnandi, dan Duta Besar RI untuk Bulgaria, Iwan Bogananta, yang juga secara virtual menyaksikan penandatangan perjanjian tersebut.
Lebih dari 30 temu bisnis individual secara virtual dilakukan dan dihasilkan kesapakatan transaksi bisnis antara sejumlah perusahaan Indonesia dan mitranya dari kawasan Eropa Tengah dan Timur sebesar USD 204.400 atau sekitar Rp. 2,9 miliar di sektor makanan, minuman, kosmetik (bulu mata), furnitur dan briket batu bara.
“Hingga selesainya forum bisnis pada pukul 20.00 WIB, 19 temu bisnis individual masih berlangsung membahas beberapa sektor seperti produk manufaktur, furnitur, pertanian, dan kerajinan tangan," kata Duta Besar Ngurah Swajaya, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri.
INACEE Business Forum yang terdiri dari seminar bisnis dan business matching dilaksanakan dengan memanfaatkan platform ekonomi digital INA-ACCESS yang dikembangkan oleh Kementerian Luar Negeri. Platform ini untuk menjembatani interaksi pebisnis Indonesia dan Eropa Tengah dan Timur.
Seminar bisnis menghadirkan 6 panelis dari Indonesia, Ukraina, Rusia, Hongaria dan Eurasian Economic Commission, serta pembicara kunci Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi.
Menteri Perdagangan RI menyambut baik pelaksanaan forum bisnis ini sebagai momentum yang penting untuk meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara di Eropa Tengah dan Timur yang potensial dan menunjukkan trend kenaikan yang cukup signifikan dalam semester pertama tahun 2021.
Pemulihan ekonomi nasional yang menunjukkan tren positif perlu dimanfaatkan dengan mendorong para pelaku usaha berinteraksi. Menteri Pedagangan juga mengundang pebisnis Eropa Tengah dan Timur untuk berpartisipas dalam Trade Expo Indonesia ke-36 yang diselenggarakan secara virtual tanggal 21 Oktober-4 November 2021 dan showcase produk hingga 20 Desember 2021.
Kawasan Eropa Tengah dan Timur merupakan pasar tradisional dan non tradisional produk ekspor Indonesia. 20 negara yang tergabung dalam INACEE ini memiliki total jumlah penduduk sekitar 408 juta jiwa, pendapatan perkapita rata-rata di atas US$ 10.000 dengan total GDP gabungan di atas US$ 4 triliun.
Negara-negara ini sekaligus berpotensi menjadi pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa, Eropa Barat dan Selatan serta Asia Tengah.
Dua puluh negara di kawasan ini adalah Albania, Armenia, Belarus, Bosnia & Herzegovina, Bulgaria, Ceko, Georgia, Hongaria, Kroasia, Makedonia Utara, Moldova, Montenegro, Polandia, Romania, Rusia, Serbia, Slowakia, Slovenia, Turki, dan Ukraina.
Tantangan utama yang dihadapi dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan kawasan ini adalah logistik yang saat ini menjadi masalah global, seperti kelangkaan kontainer dan ruang angkut kapal yang menyebabkan meningkatnya biaya pengiriman barang.
Tantangan lainnya adalah kurangnya interaksi dan pemahaman dan informasi mengenai potensi masing-masing.
Penyelenggaraan INACEE Business Forum ini untuk menjawab tantangan terkait interaksi.
Platform digital INA-ACCESS dimaksudkan untuk meningkatkan interaksi secara virtual, termasuk menjadi permanent exhibitions untuk ribuan produk ekspor unggulan Indonesia, khususnya dari UMKM, dan informasi mengenai proyek-proyek investasi konkrit, serta destinasi pariwisata Indonesia kepada kawasan Eropa Tengah dan Timur.(marpa)