Toba.Internationalmedia.id.- Pemerintah Kabupaten Toba, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, kembali memperkaya pengetahuan dan kompetensi untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pemandu wisata cagar budaya dan museum.
Peningkatan SDM tersebut dilakukan melalui pelatihan selama 3 hari sejak 14 hingga 16 September 2021 di Hotel Serenauli Laguboti, Kabupaten Toba, dengan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19.
Kepala Dinas Pariwasata dan Kebudayaan Kabupaten Toba, Jhon Piter Silalahi menjadi narasumber penyampaian materi “Penyelenggaraan Pemanduan Wisata” pada hari kedua, di hadapan 40 peserta pelatihan yang meliputi elemen masyarakat, pelaku wisata, komunitas seni dan budaya dan pengelola museum”, pada hari Rabu (15/9/2021).
Jhon Piter menyampaikan harapannya agar nantinya para pemandu wisata, cagar budaya maupun pengelola museum memiliki SDM yang mengetahui, memahami sejarah ,asal usul keberadaan cagar budaya sebagai warisan nenek moyang yang bernilai tinggi itu, berdasarkan bukti-bukti yang akurat dan mendapat legalitas dari ahli cagar budaya.
“Kami berharap, melalui pelatihan ini para peserta dapat termotivasi untuk mempersiapkan diri masing-masing, menjadi seorang pemandu wisata cagar budaya dan museum yang handal dan profesional,” sebutnya.
Tentu, dalam mewujudkan hal itu membutuhkan dorongan dari lembaga terkait dan pemerintah.
Dalam hal ini Pemkab Toba tentu akan mendorongnya melalui pelatihan-pelatihan lanjutan untuk melakukan verifikasi dalam memperoleh sertifikasi kepemanduan wisata cagar budaya dan museum,tambah Jhon Piter.
Di Kabupaten Toba, lanjutnya, terdapat 117 titik cagar budaya yang sudah tercatat.
“Selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih mendalam oleh ahli cagar budaya, untuk menetapkannya menjadi cagar budaya resmi yang nantinya siap jual bagi wisatawan,” tandas Jhon Piter.
Narasumber lainnya, Nelson Lumbantoruan dari Divisi SDM Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menyampaikan materi paparan “Potensi materi budaya” .
Ia berharap para pemandu agar mempersiapkan diri, menguasai nilai-nilai yang terkandung pada objek-objek cagar budaya menjadi perbendaharaan pengetahuan.
“Untuk selanjutnya dapat diimplementasikan disuguhkan kepada pada wisatawan nantinya,” sebut Nelson.
Melalui BPODT, pihaknya akan mendorong keberlanjutan pelatihan pemandu wisata, budaya dan museum ini.
“Namun tentunya ada skala prioritas. Kita akan terus dorong dan dukung agar berkelanjutan, sehingga pelatihan-pelatihan seperti ini membawa manfaat ke depan bagi para pelaku, pemandu bahkan pengelola wisata di Kabupaten Toba,”tandas Nelson mengakhiri.(Ung)