Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum
Tasikmalaya.Internationalmedia.id.-Wakil Gubernur
(Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi produk Penawaran Efek
melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi atau dikenal dengan Securities
Crowdfunding/SCF yang diluncurkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Menurut Uu --sapaan Wagub Jabar, SCF dapat
memberikan alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan murah bagi
kalangan generasi muda dan UKM yang belum bankable untuk mengembangkan
usahanya, terutama di tengah pandemi COVID-19.
"Kendala UKM selain modal dan keahlian adalah
akses mendapatkan keilmuan, akses keuangan, pemasaran, juga literasi digital
yang sekarang sangat dibutuhkan sebagai solusi," kata Uu saat menghadiri
Sosialisasi Pemanfaatan SCF secara virtual dari Rumah Singgah Wagub, Kabupaten
Tasikmalaya, Selasa (3/8/2021).
Dilansir situs resmi OJK, SCF merupakan metode
pengumpulan dana dengan skema patungan berbasis Teknologi Informasi (Equity
Crowdfunding), yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau
mengembangkan bisnisnya.
Saham dari usaha tersebut diperoleh sesuai dengan
persentase terhadap nilai besaran kontribusinya.
Dengan SCF, investor dan pihak yang membutuhkan
dana dapat dengan mudah dipertemukan melalui suatu platform (sistem
aplikasi berbasis teknologi informasi) secara online.
Investor akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk
dividen atau bagi hasil dari keuntungan usaha tersebut yang dibagikan secara
periodik.
Dalam POJK Nomor 57/POJK.04/2020 tentang Penawaran
Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (Equity
Crowdfunding) disebutkan bahwa regulasi ini memberikan kemudahan bagi UKM untuk
berpartisipasi dalam memanfaatkan industri Pasar Modal, yakni dengan memperluas
Efek yang ditawarkan selain bersifat ekuitas (saham) juga bisa Efek bersifat
utang dan atau Sukuk.
Uu mengatakan, dengan adanya sosialiasi yang masif,
UKM di Jabar dapat memanfaatkan kehadiran SCF untuk mengembangkan usahanya.
SFC, menurutnya, merupakan program yang memberikan perhatian kepada pelaku UKM.
"Apalagi dengan suasana pandemi kita ketahui
bersama ekonomi dirasakan menurun. Oleh karena itu, perhatian OJK terhadap UKM
hari ini sangat tepat, apalagi kita ketahui bahwa UKM di Jabar sebagai sektor
ekonomi yang dominan dan mampu bertahan dalam kondisi apapun, kokoh berdiri
tidak tergoyahkan," tuturnya.
Selain itu, Uu berharap SCF dapat menyentuh petani
di sektor pertanian. Menurutnya, sektor pertanian maupun pangan yang tetap
tangguh di tengah pandemi COVID-19 perlu diperhitungkan dan didongkrak agar
semakin tangguh.
Begitupun bagi unit usaha yang kalangan pesantren, Uu
berharap kegiatan usaha atau unit usaha yang dijalankan pesantren, seperti
misalnya minimarket pesantren, pertanian di lingkungan pesantren, ternak, dan
kegiatan lainnya, juga bisa tersentuh oleh SCF.
"OJK memberi perhatian kepada petani kadang
petani diabaikan oleh perbankan, sulit untuk mendapatkan kredit, meski pada
prinsipnya petani tangguh.
Begitupun komunitas kami, komunitas pesantren, kenapa tidak? biasanya di pesantren ada 'santri mart' atau apa, mudah- mudahan bisa tersentuh oleh program ini," ucapnya.(Ter