Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau kegiatan vaksinasi COVID-19 hasil kolaborasi Jabar Quick Response (JQR) dengan berbagai pihak di GOR Saparua, Kota Bandung, Jumat (13/8/2021)
Bandung.Internationalmedia.id.-Gubernur
Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, penanganan COVID-19 yang terus
membaik harus disertai dengan percepatan dan perluasan vaksinasi COVID-19.
Hal itu
dilakukan agar kekebalan komunal atau herd immunity dapat terbentuk akhir 2021.
Demikian
dikatakan Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- saat meninjau kegiatan vaksinasi
COVID-19 hasil kolaborasi Jabar Quick Response (JQR) dengan berbagai pihak di GOR Saparua, Kota Bandung, Jumat (13/8/2021).
“Saat
kedaruratan sedang turun gunung kita kebut namanya vaksinasi sampai Desember,
sehingga kita berharap di bulan Januari 2022 tidak ada lagi kedaruratan,
vaksinasinya sudah tercapai yang ada adalah adaptasi,” kata Kang Emil.
Kegiatan
vaksinasi COVID-19 tersebut berlangsung selama tiga hari, yakni pada 13-15
Agustus 2021. Target sasaran kegiatan vaksinasi tersebut yakni 3.000 dosis
dengan kategori anak usia 12 tahun sampai orang dewasa.
Kang Emil
menuturkan, untuk merealisasikan target pembentukan herd immunity pada akhir
2021, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan memaksimalkan puskesmas dan
fasyankes.
Selain itu,
kata Kang Emil, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi faktor penting untuk
menggelar sentra-sentra vaksinasi maupun vaksinasi massal. Dua kegiatan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kecepatan penyuntikan vaksin COVID-19 di
Jabar.
“Cara
pertama memaksimalkan infrastruktur pemerintah puskesmas, klinik, dan rumah
sakit. Yang kedua mengajak pihak ketiga menyelenggarakan sentra-sentra
vaksinasi. Strategi kedua inilah yang diperlihatkan melalui kolaborasi banyak
pihak di GOR Saparua ini,” tuturnya.
Menurut Kang
Emil, Pemda Provinsi Jabar terus berupaya meningkatkan jumlah penyuntikan
vaksin setiap harinya. Saat ini, penyuntikan vaksin COVID-19 sudah mencapai
hampir 150.000 dosis.
"Tiga
bulan lalu per hari hanya 50 ribu, hari ini sudah naik tiga kali lipat, hampir
150 ribu. Tapi, karena penduduknya paling banyak kita harus mengejar 400 ribu
per hari,” ucapnya.
"400
ribu per hari sudah kami sampaikan ke pemerintah pusat itu syarat kami bisa
selesai di bulan Desember. Oleh karena itu kami memohon suplai vaksin Jawa
Barat harus sejumlah proporsional dengan jumlah penduduk,” imbuhnya.
Kang Emil
juga menginstruksikan Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan
COVID-19 Jabar Dedi Supandi untuk memantau pelaksanaan vaksinasi di 27 kabupaten/kota
agar bisa sejalan dan merata capaiannya.
“Kita akan
motivasi daerah-daerah yang masih rendah pelaksanaan vaksinasinya dan mengejar
target 400 ribu per hari itu merata,” ucapnya.(Lys)