Menlu RI, Retno LP Marsudi
Jakarta.Internationalmedia.id.- Menlu RI, Retno
L.P. Marsudi, bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS (NSA), Jake
Sullivan di Gedung Putih, Senin(2/8/2021).
Keduanya membahas berbagai isu bilateral guna
memperkuat kemitraan strategis Indonesia-AS. “Kehadiran saya di Washington DC
adalah bukti nyata komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan bilateral
RI-AS,” sebut Retno.
Menlu Retno dan NSA Sullivan membahas kerja sama
untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Pada pertemuan tersebut, NSA Sullivan menyampaikan
komitmen tambahan dukungan kerja sama AS sebesar US$ 30 juta berupa pasokan
peralatan oksigen, alat kesehatan dan obat-obatan. Dengan dukungan tambahan
ini, maka total dukungan kerja sama AS sejak awal pandemi sebesar US$ 65 juta.
Selain dukungan ini, AS telah memberikan dukungan
kerja sama dose-sharing vaksin Moderna melalui Covax Facility yang berjumlah
8,000,160 dosis. Sebagaimana diketahui, tambahan vaksin Moderna sebanyak 3.5
juta telah tiba di Jakarta, Minggu, 1 Agustus 2021.
Untuk itu, Menlu Retno sampaikan apresiasi dan
penghargaan kepada AS atas dukungannya kepada Indonesia dalam mengatasi
pandemi Covid-19.
Selain itu, Menlu RI juga membahas kerja sama jangka
panjang Indonesia-AS di bidang kesehatan agar kapasitas nasional, regional dan
global lebih baik dalam menghadapi pandemi mendatang.
“Indonesia mengharapkan dukungan AS untuk dapat
membangun kapasitas Indonesia dalam membuat vaksin teknologi terkini yang
berbasis mRNA dan obat terupatik penyakit menular".
Menlu RI dan NSA Sullivan juga membahas berbagai isu
kawasan dan global yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama kedua negara
yaitu perkembangan di Myanmar, kerja sama di kawasan Indo-Pasifik, proses
perdamaian di Afghanistan dan Lingkungan Hidup.
Terkait perkembangan di Myanmar, NSA Sullivan
sampaikan dukungan AS terhadap peran ASEAN, termasuk dalam upaya merestorasi
demokrasi dan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Myanmar dalam menghadapi pandemi
Covid-19.
Menlu Retno dan NSA Sullivan menyadari pentingnya
semua pihak untuk dapat terus berkontribusi bagi upaya menjaga perdamaian dan
stabilitas di kawasan Indo Pasifik.
Indonesia menyampaikan ASEAN terbuka melakukan
kerjasama konkrit bagi pelaksanaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, dengan
fokus pada 4 prioritas, yaitu kerjasama di bidang maritim, konektivitas, SDGs
dan perdagangan investasi.
Menyinggung isu Afghanistan, keduanya berkomitmen
untuk terus mendorong proses perdamaian di Afghanistan yang diterima oleh
seluruh pihak serta sesuai keinginan rakyat Afghanistan. Menlu Retno
menyampaikan bahwa Indonesia akan melanjutkan kerjasama dengan Afghanistan,
terutama di bidang pemberdayaan perempuan.
Selain dengan NSA Sullivan, pada hari yang sama,
Menlu Retno juga bertemu dengan Senator Tammy Duckworth, dari Illinois. Senator
Tammy yang pernah tinggal di Indonesia lebih dari 7 tahun itu sampaikan
komitmennya untuk terus mendorong perkuatan kemitraan strategis Indonesia dan
AS.
Senator Tammy adalah termasuk dari orang yang
mendorong upaya kolaborasi Indonesia-AS dalam menghadapi pandemi ini. Keduanya
juga bertukar fikiran mengenai perkembangan isu kawasan yang menjadi perhatian
bersama seperti Myanmar, Afghanistan dan Indo-Pasifik.
Dalam rangkaian pertemuan hari ini, Menlu Retno juga
bertemu dengan beberapa industri farmasi dan kesehatan diantara Eli Lilly
(perusahaan obat-obatan); President dan CEO Arcturus (Farmasi bergerak dalam
pembuatan vaksin mRNA) dan Baylor College of Medicine (pusat riset pembuatan
vaksin protein rekombinan).
Dalam pertemuan dengan Eli Lilly, perusahaan
terseburt memberikan dukungan obat-obatan untuk Covid-19 sebesar US 51,6 juta.
Dalam pertemuan dengan perusahaan pengembang vaksin, dibahas kemungkinan kolaborasi
pengembangan vaksin berbasis mRNA di Indonesia agar Indonesia memiliki
kemampuan pengembangan vaksin berbasis teknologi terbaru serta kerja sama
beyond Covid-19.(marpa)