Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) Nina Susana Dewi. (
Bandung.Internationalmedia.id.-Perkembangan kasus
COVID-19 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan kasus ibu hamil
terkonfirmasi COVID-19 di sejumlah kota besar di Indonesia dalam keadaan berat
(severe case).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar)
Nina Susana Dewi mengatakan, wanita hamil memiliki peningkatan risiko menjadi
berat apabila terinfeksi COVID-19, khususnya pada wanita hamil dengan kondisi
medis tertentu.
“Ibu hamil merupakan golongan yang rentan terinfeksi
COVID-19, karenanya vaksinasi terhadap mereka sangat penting untuk segera
dilakukan,” kata Nina ketika dihubungi, Selasa (24/8/2021).
Menurut Nina, dengan mempertimbangkan semakin
tingginya jumlah ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 dan tingginya risiko
bagi ibu hamil apabila terinfeksi
COVID-19 menjadi berat dan berdampak pada kehamilan serta bayinya, maka
diperlukan upaya untuk memberikan vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil.
“Upaya
pemberian vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil tersebut telah
direkomendasikan oleh Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional,” ucapnya.
Nina menegaskan, data per 1 Agustus 2021, jumlah
sasaran ibu hamil di Jabar per tahun sebanyak kurang lebih 900 ribu orang dan
yang sesuai dengan kriteria vaksinasi yaitu usia kehamilan 13-34 minggu
sebanyak 193.479 orang.
“Sampai dengan tanggal 23 Agustus 2021, jumlah ibu
hamil yang sudah divaksinasi sebanyak 3.419 orang untuk dosis 1 dan yang sudah
divaksinasi dosis 2 sebanyak 12 orang,” katanya.
Nina menyatakan, masih sedikitnya ibu hamil yang
mendapat vaksinasi tentunya perlu akselerasi dalam pelaksanaan vaksinasi yang
bertujuan untuk memberikan perlindungan kekebalan kepada ibu hamil.
“Untuk percepatan vaksinasi perlunya partisipasi
dari semua sektor baik pemerintah, swasta, organisasi masyarakay/ tokoh
masyarakat/ tokoh agama untuk bisa bersama-sama menggerakkan para ibu hamil
agar datang ke pos vaksinasi terdekat,” ucapnya.
Nina mengimbau kepada para ibu hamil khususnya yang
ada di Jabar untuk tidak takut divaksin COVID-19. Karena vaksin sangat
dibutuhkan, tidak hanya bagi ibu, tetapi juga buat anak yang dikandungnya.
“Vaksin COVID-19 aman bagi ibu hamil, karena dengan
vaksin akan menjadikan sehat, baik untuk ibunya maupun sehat untuk anak yang
dikandungnya,” tuturnya.
“Berdasarakan data dari 27 kab/kota yang masuk ke
Bidang Kesmas Dinkes Jabar, kematian ibu hamil di Jabar sampai dengan tanggal
23 Agustus 2021 sebanyak 691 orang dan yang meninggal diakibatkan oleh COVID-19
sebanyak 300 orang,” tambahnya.
Kick off pelaksanakan vaksinasi ibu hamil
dilaksanakan pada 19 Agustus 2021 di
RSHS Bandung bersama-sama dengan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi (POGI)
Jabar, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Ikatan
Bidan Indonesia Jabar bekerja sama dengan RSUP dr. Hasan Sadikin serta Fakultas
Kedokteran UNPAD yang diikuti oleh seluruh kabupaten/kota di Jabar.
Sementara itu, Ketua POGI Jawa Barat Soni
Sasotya menyatakan vaksinasi COVID-19
ini penting untuk melindungi ibu hamil terhadap COVID-19 yang hingga saat ini
masih mewabah.
“Kami menargetkan, vaksinasi bagi ibu hamil di
seluruh Jawa Barat bisa tercapai dan selesai dilakukan hingga akhir Oktober
2021 mendatang,” katanya.
Plt. Direktur Utama RSHS Irayanti menegaskan, RSHS
siap menyukseskan percepatan pelayanan vaksinasi bagi Ibu Hamil Indonesia.
Ira menambahkan bahwa ibu hamil harus mendapatkan
vaksin agar dapat menurunkan risiko kejadian persalinan prematur dan komplikasi
kehamilan lainnya serta diharapkan dapat
menurunkan angka kematian ibu hamil.
“Persiapan untuk ibu hamil yang akan divaksin sama
halnya dengan masyarakat umum. Pastikan kondisi ibu dalam keadaan sehat saat
akan divaksin, jika memiliki penyakit komorbid, ibu dapat berkonsultasi
terlebih dahulu dengan dokter,” ucapnya.(Ter)