Jakarta.Internationalmedia.id.-Jajaki kerja sama konkret antara Indonesia dna Aliansi Pasififik di bidang gender, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak hadiri melakukan pertemuan dengan Aliansi Pasifik (20/08/2021).
Pertemuan tersebut membahas upaya
menjembatani kesenjangan digital dan upaya pembiayaan kewirausahaan perempuan,
sebagai tindak lanjut prakarsa Indonesia yang disampaikan pada “the 2nd Cooperation Forum of the Pacific
Alliance: ASEAN Chapter" pada tanggal 24 November 2020.
Dalam pertemuan
tersebut, delegasi Aliansi Pasifik menyampaikan gambaran mengenai perkembangan
upaya-upaya dari organisasi untuk melakukan pengarusutamaan gender.
Aliansi Pasifik mengharapkan kerja sama
dengan Indonesia dapat mendorong pengimplementasian road
map di dalam proyek-proyek Aliansi Pasifik khususnya di bidang
penghapusan barrier yang
membatasi otonomi dan pemberdayaan ekonomi perempuan serta pengurangan digital gender gap.
Menanggapi hal
tersebut, Indonesia menyampaikan secara singkat mengenai upaya-upaya yang telah
dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada isu kewirausahaan perempuan dan digital gender.
Delegasi Indonesia juga berbagi best practices yang telah dan sedang
dilakukan Pemri dalam isu pemberdayaan perempuan.
Disampaikan 5 program prioritas bagi
perempuan dan anak seperti: pelatihan kewirausahaan bagi perempuan; penyediaan
layanan keuangan, business mentoring dan coaching bagi perempuan bekerjasama
dengan PT Permodalan Nasional Madani (PT PNM Mekaar).
Pelatihan kepemimpinan bagi perempuan di
pedesaan; Program Kelas lnkubasi Sispreneur 2020 - 2021; dan program Digital
Entrepreneurship Academy melalui kerjasama KemenPPPA dan Kominfo.
Dalam pertemuan
tersebut, Indonesia diwakili oleh Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan
Amerika dan Eropa, dan didampingi oleh Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender
bidang Ekonomi, KemenPPPA.
Sementara Aliansi Pasifik dipimpin
oleh Head of Inclusive Trade Department, Undersecretariat of International
Economic Affairs, Kemlu Chile dan didampingi wakil dari Chile, Kolombia,
Meksiko dan Peru yang tergabung dalam Gender Technical Group serta para duta
besar negara anggota Aliansi Pasifik di Jakarta.
Aliansi Pasifik
merupakan organisasi regional di bidang ekonomi dan perdagangan yang terdiri
dari 4 negara yaitu Chile, Kolombia, Meksiko, dan Peru.
Kawasan ini memiliki total populasi
229,3 juta orang dan total GDP sebesar USO 2, 1 triliun dengan rata-rata total
GDP perkapita sebesar USO 9.660.
Selain itu, Aliansi Pasifik juga
memiliki jumlah negara observer yang mencapai 59 negara dari lima benua.
Indonesia telah menjadi negara observer sejak tahun 2015.(marpa)