Pembangunan jalan baru Dusun Sibaning |
Toba.Internationalmedia.id.- Masyarakat Dusun Sibaning, Desa Lumban Rau Timur, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba, bersyukur dan gembira setelah pemerintah menyentuh dusun tersebut dengan adanya pembangunan jalan.
Setelah 76 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, warga Dusun
Sibaning, Sahat Siagian (55) menyampaikan bahwa warga sekitar baru merasakan
"kemerdekaan" setelah adanya pembangunan jalan tersebut.
Pembangunan jalan tersebut diperkirakan sejauh 5 kilometer
yang bermula dari perbatasan Desa Cinta Damai, Kecamatan Nassau hingga Dusun Sibaning.
Proses pengerjaan jalan tersebut telah berlangsung sejak Juni 2021 hingga saat
ini.
Terlihat di lokasi, sejumlah alat berat tengah berada di
jalanan yang baru saja dikerjakan.
Karena gembira, sejak tanggal 1 hingga 17 Agustus,
masyarakat Dusun Sibaning bergembira dengan mengibarkan bendera RI Merah Putih.
“Kami setuju mengibarkan bendera Indonesia karena jalan
sudah mulai dibangun ke kampung kami ini sejak tanggal 1 hingga 17 Agustus
2021. Ini baru saja kami nikmati bagaimana yang merdeka, jalan sudah dibangun,”
sebut Sahat Siagian, Selasa (24/8/2021).
Secara spontan, ia juga menyinggung bahwa Presiden Jokowi
yang memberikan perhatian khusus bagi mereka sejak Indonesia merdeka. Saat ini,
masyarakat sudah bisa melihat sejumlah kendaraan dapat melintas dengan lancar
di dusun mereka.
“Kami juga meminta kepada Presiden Joko Widodo agar
memperhatikan kami masyarakat Sibaning ini, kami meminta agar jalan ini bisa
tembus ke daerah Labuhan Batu Utara,” sebutnya lagi.
Selain bagi Presiden Joko Widodo, ia juga berharap kerelaan
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meneruskan pembangunan jalan menuju perbatasan
Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) yang berjarak sekitar 9 kilometer lagi
yang melalui 2 dusun, yakni Dusun Siasomasom dan Aek Nahohom.
“Kami juga meminta Gubernur Edy Rahmayadi supaya beri
perhatianlah ke tempat ini. Kami sudah terlalu lama menahan sakitnya tidak
memiliki akses jalan. Ini sudah mulai dibangun, tapi ini kan belum sampai ke
Labura,” sambungnya.
Sebelum adanya pembangunan jalan tersebut, ia berkisah bahwa
mereka mengandalkan otot mengangkut hasil pertanian dari ladang maupun sawah
masyarakat sekitar.
Bahkan, warga sekitar juga menyampaikan hasil pertanian
mereka kerap busuk karena keterlambatan pengangkutan.
Dari kawasan tersebut, masyarakat mampu menghasilkan beragam
hasil tani; sawit, kelapa, karet, kakao, durian, dan beragam jenis tanaman
lainnya.
Hingga saat ini, mereka harus mengantarkan hasil tani ke
daerah Balige yang memakan waktu perjalanan hingga 4 jam. Sementara, pihaknya
bisa menjual ke kawasan Labura dengan estimasi waktu 30 menit bila jalan mereka
sudah dibangun.
Selama ini, banyak hasil tanaman kita yang busuk, tidak
diambil lagi. Semuanya kan tergantung pengangkutan. Kalau dari segi hasil, kami
yakin pemkab Toba akan mendapatkan PAD yang banyak dari sini, aku yakin.
"Bisa kita lihat di sini banyak jenis tanaman yang
menghasilkan tapi kami terhalang oleh pengangkutan,” tambahnya.
“Kami memohon agar Pak Presiden Jokowi dan Pak Gubsu Edy
Rahmayadi memperhatikan jalan kami ini. Kalau bisa, jalan ini bisa tembus
hingga perbatasan dengan Labura. Kalau dari Labura udah bagus, dari kita
ininya,” katanya. (MC/Ung)