Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau Sentra Vaksinasi Ganesha di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Jumat (20/8/2021)
Bandung.Internationalmedia.id.-Gubernur Jawa Barat
(Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, kolaborasi menjadi faktor penting dalam
percepatan vaksinasi COVID-19.
Apabila semua pihak terlibat, mulai dari pemerintah,
TNI, Polri, komunitas, perguruan tinggi, sampai masyarakat, kekebalan kelompok
di Jabar dapat terbentuk akhir 2021.
"Kesanggupan infrastruktur kesehatan kita hanya
60 persen, maka 40 persennya saya memohon pada semua pihak untuk turun tangan
bela negara membantu vaksinasi, tempatnya pun boleh di mana saja," ucapnya
usai meninjau Sentra Vaksinasi Ganesha di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Jumat
(20/8/2021).
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- menargetkan
kekebalan kelompok atau herd immunity terbentuk akhir 2021. Target tersebut,
menurutnya, dapat tercapai apabila semua pihak bekerja sama, seperti Ikatan
Alumni ITB yang menggelar sentra vaksinasi dengan sasaran 50 ribu orang dalam
seminggu.
Selain itu, dalam beberapa minggu terkahir, sejumlah
institusi di Jabar sudah menggelar sentra vaksinasi maupun kegiatan vaksinasi
massal.
"Mari tuntaskan bantu rakyat sampai Desember
2021 dengan begitu Januari 2022 harusnya kedaruratan sudah tidak ada, herd
immunity sudah terbentuk, kita tinggal beradaptasi dengan kebiasaan baru,
sekolah semua dibuka, pariwisata, ekonomi dan lainnya," kata Kang Emil.
Menurut Kang Emil, pihaknya berharap pemerintah
pusat menjamin suplai vaksin COVID-19 untuk Jabar. Sebab, untuk mengejar herd
immunity, vaksinasi harus dilakukan kepada 37 juta warga Jabar.
"Jabar provinsi yang risikonya paling besar
karena jumlah penduduknya paling banyak, kami masih terus meminta pemerintah
pusat untuk menambah vaksin Jabar sesuai proporsinya," tuturnya.
Total hingga Desember 2021 Jabar membutuhkan
setidaknya 75 juta dosis vaksin karena penyuntikan dilakukan dua kali. Bila
dihitung per bulan, maka Jabar harus mempersiapkan 15 juta dosis vaksin yang
harus disuplai pemerintah pusat.
"75 juta dosis vaksin yang dibutuhkan sampai
Desember 2021, atau 15 juta dosis per bulan atau 400-500 ribu vaksinasi per
hari," ucapnya.
Untuk mempercepat vaksinasi, Kang Emil akan
menerpakan konsep 3 in 1 bagi vaksinasi anak usia 12-17 tahun. Artinya satu
orang anak bisa membawa kedua orang tuanya yang akan sekaligus divaksin. Adapun
penyelenggaran vaksinasinya akan difokuskan di sekolah.
"Usia 12-17 tahun akan kita push di sekolah
dengan konsep 3 in 1, satu anak bawa dua orang tuanya, termasuk untuk ibu hamil
kita atur tempatnya yang lebih nyaman," tutur Kang Emil.
Kang Emil memastikan, apabila sesuai rencana,
vaksinasi 400 ribu dosis per hari di Jabar akan terjadi pada tanggal 28 Agustus
2021. "Nanti tanggal 28 Agustus 2021 menurut teori kita 400 ribu per
harinya akan pecah rekor di tanggal itu," katanya.(Lys)