Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau vaksinasi massal di Gedung Bale Rame Soreang dan SMAN 3 Bandung, Sabtu (7/6/2021). (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)
Kab.Bandung.Internationalmedia.id.-Gubernur
Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak ikatan alumni sekolah maupun perguruan tinggi
untuk menjadi panitia penyelenggara kegiatan vaksinasi COVID-19.
Jabar
kekurangan panitia dalam mengejar target vaksinasi selesai Desember 2021.
Hal
ini dikemukakan Ridwan Kamil usai meninjau vaksinasi massal di Gedung Bale Rame
Soreang dan SMAN 3 Bandung, Sabtu (7/6/2021).
"Vaksin
ada di kami tapi kami kekurangan kepanitiaan untuk memobilisasi warga karena
itu saya mencari ikatan alumni sekolah untuk menjadi panitia vaksinasi",
ujar Ridwan Kamil.
Kang
Emil, demikian dirinya kerap disapa mengajak ikatan alumni yang ingin menjadi
panitia kegiatan vaksinasi agar berkoordinasi dengan divisi khusus percepatan
vaksinasi Jabar. Mengenai teknis pelaksanaanya dapat mengikuti cara yang sudah
dilakukan oleh ikatan alumni SMAN 3 Bandung dan Universitas Padjadjaran.
"Bagi
ikatan alumni SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi yang akan bergabung agar
mengikuti keteladanan yang diperlihatkan oleh IKA Unpad dan SMAN 3 dengan
secepat-cepatnya dan seluas-luasnya," katanya.
Seperti
diketahui, target vaksinasi per hari di Jabar kini sudah ditingkatkan menjadi
500.000 orang per hari. Ini meningkat tajam dari target sebelumnya yaitu
150.000, bahkan tiga bulan lalu hanya 50.000 orang.
Menurut
Kang Emil, peningkatan target harian vaksinasi ini mengingat jumlah penduduk
Jabar paling besar se-Indonesia mendekati 50 juta jiwa.
Jika
kecepatan vaksinasi tidak ditingkatkan maka target kekebalan kelompok 37 juta
jiwa pada Desember 2021 akan sulit dicapai.
"Jabar
vaksinasi per harinya sudah melompat. Tiga bulan lalu per hari hanya 50 ribu
sekarang 150 ribu. Tapi karena penduduk kita 50 juta jiwa dan yang harus
disuntiknya 37 juta jiwa maka tantangan Jabar harus menyuntikkan 500 ribu orang
perhari," jelasnya.
Adapun
dosis vaksin yang dibutuhkan untuk mengejar 500.000 tersebut adalah 15 juta
dosis per bulan. Kang Emil pun makin intens berkoordinasi dengan Kementerian
Kesehatan untuk menjamin jumlah dosis tersebut.
"Jadi
kita butuh 15 juta dosis vaksin per bulan dan kita sudah minta agar dipenuhi
oleh pusat," ujar Kang Emil.
Selain
untuk masyarakat umum, vaksinasi di Jabar juga menyasar disabilitas. Pemda
Provinsi Jabar sudah mendapatkan hibah 120.000 dosis vaksin dari pemerintah
pusat yang dikhususkan bagi kaum disabilitas.
"Kami
akan membereskan juga vaksinasi untuk disabilitas sudah ada 120 ribu dosis
hibah dari pusat untuk sekitar 60 ribu orang," ucapnya.
Kang
Emil pun memastikan sudah ada 30.000 disabilitas di Jabar di atas umur 18 tahun
yang telah siap divaksin. Namun pihaknya akan memperluas cakupan vaksinasi bagi
kaum disabilitas untuk rentang umur 12-17 tahun.
"Kalau
jatah vaksin masih ada maka barengan saja dengan keluarganya sekalian sehingga
kita bisa mempercepat vaksinasi," tutur Kang Emil.
Dari
hasil pantauannya, tingkat vaksinasi berbanding lurus dengan angka kematian
akibat COVID-19. Kang Emil menyebut, Kota Bandung dan Kota Cirebon yang tingkat
vaksinasinya tinggi angka kematiannya rendah.
"Dengan
vaksinasi angka kematian menjadi rendah seperti di Kota Bandung dan Kota
Cirebon. Saya minta Kabupaten Bandung vaksinasinya agar ditingkatkan karena
dari catatan kami baru 12 persen," ungkapnya.
BOR
Turun Lagi
DALAM
kesempatan yang sama, Gubernur Ridwan Kamil menyampaikan kabar baik bahwa per
hari ini tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) sudah
turun lagi di angka 45 persen.
Angka
BOR ini sudah di bawah batas aman yang ditentukan WHO yakni 60 persen.
"Berita baiknya BOR Jabar sudah turun lagi sekarang 45 persen sudah di
bawah batas aman WHO 60 persen," sebutnya.
Selain
itu, ketersediaan oksigen di Jabar juga sudah terkendali terlihat dari cadangan
yang kini cukup melimpah. Menurut Kan Emil, dua hal itu karena kebijakan PPKM
berhasil menurunkan tingkat epidemiologi.
"PPKM
bisa dikatakan berhasil menurunkan tingkat epidemologi," ucapnya.
Selain
menggenjot vaksinasi, pihaknya juga bertahap akan memulihkan ekonomi warga.
Kang Emil mengaku sudah melobi Pemerintah Pusat agar melonggarkan kegiatan
ekonomi warga.
"Senin,
Pak Presiden akan mengumumkan. Kemungkinan ada kelonggaran-kelonggaran dan saya
sudah sampaikan mohon restoran kafe dibuka mau 10 persen 20 persen 50 persen
sudah kami perjuangkan dengan melobi pemerintah pusat sehingga ekonomi bisa
jalan lebih baik lagi," tutup Kang Emil.(Ter)