H.Edwin Sanjaya, Ketua Pengprov Wushu Jabar, (duduk), bersama Ade Permana (kiri) dan Gugun Gusman (kanan). Foto istimewa Gugun Gusman.
Bandung.Internationalmedia.id.- Cabang Olahraga Wushu Jawa
Barat menargetkan, 4 medali emas pada PON XX-2021 Papua, sedangkan Sanda atau
pertarungan, menargetkan 3 emas dengan mengandalkan 6 atlet.
Wushu Sanda sendiri memasang target minimal 3 emas jika bisa
mencapai lebih dari itu tetap dikejar.
Agus Nanang Sunarya, S.Pd, pelatih Wushu Sanda yang
dihubungi Internationalmedia.id, Kamis,(29/7/2021) petang, di Ibun Majalaya
Kabupaten Bandung, sangat berharap terhadap masyarakat Jawa Barat untuk memberi
do'a, agar Wushu khususnya Sanda bisa mencapai taget.
Latihan sekarang sudah mencapai 90% progresnya, sudah
menurunkan intensitas dan volume sehingga ditingkatkan performa tanding.
Latihan dibikin 11sesi, pagi sore setiap minggu, katanya.
Dikatakan, Wushu Sanda pada PON 2016 berhasil meraih 3
medali emas, keberhasilan ini yang akan
dipertahankan di PON Papua 2021.
Atlet peraih emas 2016,i Ade Permana (48kg), Iman Lesmana
(75kg), Silvia Pertiwi (52kg), memang ada wajah baru seperti Gugun Gusman
(60kg), Reska Aditya (70kg), Jimmy Stif Menda (56kg).
Dari atlet Wushu yang baru akan tanding pada PON, ini bisa
dijadikan semacam "Kuda Hitam" berpeluang tanding maksimal dan
terbuka peluang medali emasnya.
Betul ada Gugun Gusman, itu penyandang sabuk kelas Bantam
pada Mix Material Art MMA, namun minim uji tanding.
Satu-satunya kiat meneropong lawan seperti rival, DKI,
Jateng, Sumut, Jatim, hanya dengan jejak digital dibarengi melihat hasil babak
kualifikasi,tambahnya.
Sebetulnya program uji tanding Wushu Sanda, tadinya ke Korea
dan Philipina, namun karena pandemi covid-19 saat ini, maka kedua negara itu membatalkannya.
Malahan sempat merancang akan uji tanding ke Thiongkok namun
kondisi pandemi tidak memungkinkan untuk merealisasikan program itu.
Secara terpisah, Gugun Gusman atlet petarung Wushu, berbekal
pengalaman menggeluti Mix Material Art MMA sejak 2010, dengan basic pegulat Jawa Barat, akan berupaya meraih
medali emas, meski ketika tanding sebelum PON melawan calon rivalnya, hanya
kalah strategi.
Diakuinya, ketika bertanding 3 kali lawan Bayu Raka dari
Jawa Tengah kalah strategi, termasuk juga ketika lawan Jumanta dari Jakarta.
Pengalaman ini akan saya jadikan suatu motivasi untuk
memperbaiki strategi. Dulu saya digulat, sekarang di Wushu Sanda hanya tinggal
melengkapi pukulan dan tendangan saja. Itupun sudah dipraktikkan pada MMA dan
memegang gelar juara kelas Bantam,r Gugun yang juga finalish seleksi pelatnas
Sea Games ini.
Gugun Gusman hengkang dari Gulat ke Wushu Sanda sejak 2018
karena ketika akan ikut Porda terkena batasan usia. Diakui ada perbedaan dari
Gulat, MMA, Wushu, namun tinggal menyesuaikan.
Pada sisa waktu jelang PON Papua di Marauke, dirinya tinggal
mengasah dan mempelajari kelemahan lawan selain mempertajam basic seperti
halnya ketika menjadi atlet Gulat.
Faktor fisik dengan bertanding di Gulat, MMA,Wushu diakui
menjadi modal besarnya.(PH)