Jakarta.Internationalmedia.id.-Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andi Rachmianto, menyampaikan dukungan kepada KJRI Toronto untuk bekerja di luar “business as usual" dan berpikir “out of the box" guna merespon tantangan di dalam dunia global yang semakin kompleks.
Inovasi Pelayanan Kekonsuleran Terpadu atau PANDU
diharapkan menjadi salah satu contoh dan solusinya.
Hal ini diungkapkan pada tahap seleksi Paparan dan
Wawancara menuju Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021
(30/06/2021).
Tahap seleksi dari Kompetisi yang diselenggarakan
oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini
berlangsung secara virtual di hadapan 11 juri yang dipimpin oleh Prof. J.B.
Kristiadi, selaku Ketua Tim Panel Independen KIPP
2021. Prof. Kristiadi juga menyampaikan apresiasi kepada KJRI Toronto sebagai
satu-satunya instansi Pemerintah di Luar Negeri yang masuk TOP 99 dalam KIPP
2021.
Pada sesi paparan Konjen RI Toronto, Leonard F.
Hutabarat, Ph.D., menyampaikan bahwa PANDU menjadi solusi tepat dalam
memberikan pelayanan publik yang Prima, Professional dan Akuntabel di wilayah
kerja KJRI Toronto. PANDU juga menjadi bukti bahwa negara hadir, peduli dan
melindungi warga negaranya.
Inovasi PANDU ini dilatarbelakangi kebutuhan akan
keterbatasan waktu, keterbatasan mobilitas bagi penyandang disabilitas, dokumen
paperless guna menyesuaikan dengan kondisi COVID-19 dan upaya mempersingkat
waktu tunggu. Inovasi PANDU tampil dalam bentuk Pelayanan Kekonsuleran di hari
Sabtu, Pelayanan Prioritas bagi WNI (PERTIWI) dan Passport e-Service.
PERTIWI dilakukan dengan mendatangani langsung
tempat tinggal pengguna layanan kekonsuleran untuk kelompok vulnerable groups
seperti penyandang disabilitas, ibu hamil dan lanjut usia.
Pelayanan ini juga sejalan dengan tujuan dan sasaran
Pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) yang digagas PBB terhadap
akses bagi kelompok rentan tersebut.
Sementara Pelayanan Kekonsuleran di Hari Sabtu
memberikan kesempatan kepada masyarakat yang bekerja, kuliah atau memiliki
kesibukan lain untuk mendapatkan pelayanan ekstra di luar hari kerja.
PANDU telah pula mendapatkan apresiasi dan dukungan
dari sejumlah masyarakat Indonesia di wilayah kerja.(marpa)